Demo Tolak Omnibus Law Berlanjut, Rupiah Bangkit ke Rp14.695

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 09:11 WIB
Rupiah menguat 0,03 persen ke posisi Rp14.695 per dolar AS pada Selasa (13/10). Rupiah akan menguat jika demo tolak Omnibus Law terkendali.
Rupiah menguat 0,03 persen ke posisi Rp14.695 per dolar AS pada Selasa (13/10). Rupiah akan menguat jika demo tolak Omnibus Law terkendali. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.695 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (13/10) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,03 persen dibandingkan perdagangan Senin (12/10) sore di level Rp14.700 per dolar AS.

Pagi ini mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS.

Dolar Singapura melemah 0,15 persen, dolar Taiwan melemah 0,18 persen, peso Filipina melemah 0,27 persen, rupee India melemah 0,19 persen, yuan China melemah 0,10 persen, ringgit Malaysia melemah 0,16 persen, dan bath Thailand melemah 0,18 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya won Korea Selatan yang terpantau menguat 0,24 persen, sedangkan yen Jepang masih stagnan.

Sementara itu, mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,12 persen dan dolar Australia menguat 0,50 persen. Sebaliknya dolar Kanada melemah 0,18 persen dan franc Swiss melemah 0,05 persen 

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi rupiah mendapatkan market mover dari peristiwa dalam negeri hari ini, salah satunya demo penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

"Pelaku pasar akan mewaspadai aksi demo yang terjadi hari ini. Demo yang terkendali bisa menopang rupiah dan sebaliknya," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Sementara dari eksternal, ketidakpastian stimulus fiskal AS bisa memberikan tekanan ke nilai tukar emerging markets yang notabene aset berisiko terhadap dollar AS hari ini.

"Hari ini kemungkinan rupiah melemah dengan kedua sentimen di atas dengan potensi kisaran Rp14.650-14.800 per dolar AS," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER