Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan penyelesaian pembangunan jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta seksi A, yakni ruas tol Kelapa Gading - Pulo Gebang mundur dari target semula.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan pembangunan seksi A ini sebetulnya direncanakan selesai dalam waktu 30 bulan. Dengan mulai konstruksi pada Februari 2017 lalu, maka seharusnya jalan tol layang sepanjang 9,3 km itu seharusnya selesai sekitar akhir tahun lalu.
"Atas keterlambatan rencana penyelesaian jalan tol tersebut, yang menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan aktivitas masyarakat di sekitar kawasan Kelapa Gading hingga Pulo Gebang, Kementerian PUPR beserta PT Jakarta Tollroad Development (JTD) mengajak semua pihak untuk bersinergi sehingga pembangunan jalan tol ini dapat diselesaikan sesuai target," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Jumat (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan penyelesaian proyek mundur karena sejumlah kendala. Salah satunya, pembebasan lahan tambahan, relokasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) kapasitas 150 kV, dan utilitas-utilitas lainnya.
Utilitas yang dimaksud meliputi pipa gas, pipa air bersih, saluran kabel tegangan menengah, dan saluran distribusi atau jaringan tegangan rendah pada lahan yang belum bebas tersebut.
Selain itu, hambatan juga datang dari pandemi covid-19 sejak awal Maret 2020 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Itu turut menghambat konstruksi di lapangan.
Pasalnya, kontraktor terpaksa bekerja dengan sumber daya manusia yang dibatasi untuk memenuhi prinsip physical dan social distancing, baik di lapangan maupun di mess pekerja.
Namun, ia menuturkan pembangunan ruas tol tersebut bisa selesai tahun depan.
"Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT JTD dan kontraktor pelaksana PT Jaya Konstruksi - PT Adhi Karya (KSO), menargetkan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan seluruhnya pada Juni 2021," ucapnya.
Saat ini, perkembangan konstruksi jalan tol tersebut mencapai 71 persen. Sejumlah konstruksi yang belum selesai meliputi pekerjaan struktur 90 pilar dari total 384 buah pilar.
Pembebasan lahan sejak 2017 dapat diselesaikan 100 persen pada September 2019 lalu. Sedangkan untuk pembersihan lapangan dan pembongkaran bangunan ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2020.
Untuk diketahui, tol layang dalam kota Jakarta terdiri dari 6 ruas jalan tol. Proyek tol sepanjang 69,77 km itu menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No.56 Tahun 2018.
Pembangunan jalan tol tahap I memiliki total panjang 31,1 km, terdiri dari Seksi A yaitu Kelapa Gading - Pulo Gebang sepanjang 9,3 km, Seksi B ruas Semanan-Grogol sepanjang 9,5 km, dan Seksi C ruas Grogol-Kelapa Gading sepanjang 12,4 km. Pembangunan tol tahap I ini membutuhkan investasi sebesar Rp20,7 triliun
(ulf/agt)