Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi penyaluran dana penanganan pandemi virus corona atau covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp344,11 triliun. Jumlahnya setara 49,5 persen dari pagu Rp695,2 triliun.
"Ini kenaikannya mencapai Rp106,8 triliun hanya dari Agustus ke September. Realisasi PEN mengalami akselerasi yang signifikan selama Agustus-September," kata Ani, sapaan akrabnya, saat konferensi pers APBN KiTa edisi September 2020 secara virtual, Senin (19/10).
Bendahara negara merinci penyaluran dana penanganan covid-19 dan PEN ke sektor kesehatan mencapai Rp27,59 triliun atau 31,51 persen dari pagu Rp87,55 triliun. Lalu, ke program perlindungan sosial sebesar Rp167,08 triliun atau 81,94 persen dari pagu Rp203,9 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, realisasi untuk sektoral kementerian/lembaga dan pemda sebesar Rp28 triliun atau 26,38 persen dari Rp106,11 triliun. Selanjutnya, realisasi insentif usaha mencapai Rp29,68 triliun atau 24,6 persen dari Rp120,61 triliun.
Sementara untuk stimulus UMKM sudah tersalurkan Rp91,77 triliun atau 74,33 persen dari pagu Rp123,46 triliun. Sedangkan pembiayaan korporasi masiih belum terealisasi karena menunggu waktu yang tepat.
"Akselerasi PEN ini terjadi di berbagai program seperti bansos, bantuan untuk UMKM, insentif usaha, Dana Insentif Daerah (DID), hingga Kartu Prakerja, semuanya luar biasa," pungkasnya.