Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim pemerintah mulai membahas distribusi dan logistik vaksin corona secara intensif. Bahkan, diskusi sudah memikirkan distribusi ke daerah-daerah.
Logistik dan distribusi vaksin covid-19, kata Ani, panggilan akrabnya, merupakan tantangan tersendiri untuk negara tropis seperti Indonesia. Pasalnya, suhu vaksin covid-19 harus terjaga di level minus. Hal ini akan membuat distribusi vaksin lebih rumit dan mahal.
"Saat ini, pembahasan (vaksin covid-19) sudah sangat intensif, bagaimana distribusi dan logistik ke seluruh Indonesia yang tentu tidak mudah dan murah," ujarnya pada diskusi daring IDX bertajuk Perkembangan Ekonomi Terkini dan Ketahanan Sektor Keuangan pada Senin (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa diskusi juga membahas soal cadangan anggaran APBN untuk vaksin covid-19m baik untuk tahun ini maupun tahun depan. Tetapi, ia menyebut anggaran belum memiliki angka pasti.
Pasalnya, hingga kini belum ada kepastian soal harga vaksin tersebut dan biaya tambahannya, seperti logistik ke setiap daerah di Indonesia.
Pun tak menyebutkan angka, namun Ani memastikan Kemenkeu akan transparan dalam penganggaran yang dilakukan untuk beberapa tahun sekaligus atau multi-years tersebut.
Demi menjaga transparansi tersebut, Ani juga mengaku selalu mengundang dan berkoordinasi dengan Kejaksaan dan KPK dalam setiap keputusan, sehingga tak muncul masalah akuntabilitas di kemudian hari.
Tak hanya itu, Ani juga memastikan bahwa pemerintah akan menginformasikan terkait pengadaan dan biaya vaksin corona, termasuk target prioritas secara bertahap.
Ani juga menekankan bahwa vaksin corona akan didistribusikan secara merata dan tidak diprioritaskan untuk kelompok mandiri. "Masyarakat tidak mampu tidak boleh tidak mendapatkan (vaksin)," tutupnya.