IFG, Holding BUMN Asuransi Incar Jadi Layanan Nonbank Kakap

CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2020 13:25 WIB
Setelah resmi ditetapkan sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan, BPUI atau IFG menargetkan memberikan layanan nonbank terbesar di RI.
Setelah resmi ditetapkan sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan, BPUI atau IFG menargetkan memberikan layanan nonbank terbesar di RI. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, yang kini berganti brand menjadi Indonesia Financial Group (IFG), resmi ditetapkan sebagai BUMN holding nonbank, meliputi perasuransian dan penjaminan BUMN.

Penetapan itu merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham BPUI

Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan dengan konsolidasi aset sebesar Rp72,5 triliun (per Maret 2020), IFG akan menghadirkan layanan keuangan nonbank terbesar di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai BUMN holding perasuransian dan penjaminan, IFG akan menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan," tutur Robertus, dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com Selasa (20/10).

Saat ini, lanjut Robertus, IFG memiliki 9 anggota holding di antaranya PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Selanjutnya, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama dan PT Bahana Kapital Investa.

Dalam upaya untuk melengkapi dan memperkuat ekosistem IFG, nantinya holding juga akan membentuk IFG Life yang menawarkan bisnis asuransi yang komprehensif. Hal ini mengingatkan besarnya pasar asuransi jiwa di Indonesia. 

Ia mencontohkan total aset industri asuransi per Juli 2020 mencapai Rp 703 Triliun atau setara dengan 4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Namun demikian, segmen ini masih didominasi oleh perusahaan asuransi internasional," tuturnya.

Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga menyampaikan ke depan IFG Life juga akan berfokus pada 3 lini bisnis utama, yaitu layanan proteksi, baik untuk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, serta program DPLK yang bertujuan untuk menyiapkan dana pada saat peserta pensiun. 

Ia optimistis hadirnya IFG Life dapat mendobrak pasar asuransi nasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di bidang proteksi jiwa, kesehatan, serta dana pensiun.

"Termasuk melakukan migrasi portofolio Jiwasraya yang telah selesai direstrukturisasi (oleh pihak Jiwasraya)," tegas Pantro.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER