Moody's Investor Service memprediksi pelemahan kredit akan berlanjut hingga akhir 2020. Padahal, pemulihan ekonomi sedang berlangsung seiring bangkitnya konsumsi di sejumlah negara yang mengurangi pembatasan sosial.
"Tanpa pengendalian penuh atas virus atau vaksin yang diberikan secara luas, pemulihan ekonomi akan menghadapi tantangan dan pada gilirannya terus menekan profil kredit perusahaan," kata Wakil Presiden Senior Moody's Clara Lau seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (20/10).
Lau menambahkan ekonomi masih diwarnai ketidakpastian, termasuk penerapan ulang penguncian wilayah (lockdown) nasional akibat meningkatnya infeksi di sejumlah negara. Belum lagi, ketegangan perdagangan yang meningkat khususnya antara China dan AS berisiko semakin mengancam pemulihan ekonomi global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, suku bunga di berbagai negara tetap pada posisi terendah dalam sejarah dengan bank sentral memberi sinyal tak akan menaikkan suku bunganya sampai ada tanda-tanda kemajuan yang kuat pada data pengangguran dan sasaran inflasi.
Imbasnya, perusahaan secara umum memiliki akses ke pendanaan dengan biaya rendah. Bahkan, perusahaan yang secara finansial lebih lemah akan melakukannya untuk menghadapi tekanan pembiayaan.
Secara keseluruhan, untuk pangsa rating dengan implikasi negatif, portofolio perusahaan non-finansial tetap akan meningkat 28 persen pada akhir kuartal III 2020 atau setara dengan kuartal sebelumnya.
Sementara itu, Moody's mencatat ada tiga default rating atau perusahaan berpotensi gagal membayar utang pada kuartal III. Hal ini menjadikan jumlah perusahaan yang mengalami default rating selama sembilan bulan pertama 2020 menjadi 11 perusahaan.
Dua perusahaan default di antaranya berasal dari China sementara satu lainnya adalah perusahaan Indonesia yakni Modernland Reality Tbk.
Terakhir, Moody's memproyeksikan PDB riil untuk ekonomi negara G-20 berkontraksi sebesar 4,6 persen secara kolektif pada tahun 2020. Kecuali China, aktivitas ekonomi di setiap negara G-20 kemungkinan besar akan turun tahun ini.