Pemerintah resmi menetapkan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, yang kini berganti brand menjadi Indonesia Financial Group (IFG) sebagai BUMN holding keuangan nonbank. Bisnis IFG nantinya akan mencakup perasuransian dengan IFG Life, lembaga yang digadang-gadang menjadi "penyelamat" PT Asuransi Jiwasraya.
Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga menyampaikan IFG Life akan fokus pada 3 lini bisnis utama. Meliputi, layanan proteksi, baik untuk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan dan program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang bertujuan menyiapkan dana pada saat peserta pensiun.
"Termasuk melakukan migrasi portofolio Jiwasraya yang telah selesai direstrukturisasi (oleh pihak Jiwasraya)," tegas Pantro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama IFG Robertus Billitea menambahkan IFG Life akan menawarkan bisnis asuransi komprehensif.
Pertimbangannya, pasar asuransi jiwa di Indonesia masih sangat besar. Per Juli 2020, total aset industri asuransi mencapai Rp703 Triliun atau setara dengan 4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Namun demikian, segmen ini masih didominasi oleh perusahaan asuransi internasional," tuturnya.
Penetapan IFG sebagai holding BUMN non bank merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham BPUI. Sebagai induk, IFG memiliki 9 anggota holding antara lain PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
Selanjutnya, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama dan PT Bahana Kapital Investa. Secara total, konsolidasi aset IFG mencapai Rp72,5 triliun per Maret 2020.