Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Tatang Nurhidayat mengungkapkan rencana pembentukan takaful atau asuransi syariah yang memiliki standar global atau world class takaful. Rencananya, pembentukan world class takaful ini akan dilakukan menyusul penggabungan (merger) 3 bank BUMN syariah.
"Di KNKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) ada inisiatif pembentukan world class takaful, asuransi syariah yang skala internasional. Ini kami sedang godok. Diharapkan, setelah selesai merger bank syariah ini kami lanjut ke tahap selanjutnya terkait pembentukan asuransi syariah dengan kategori world class," ujarnya dalam acara Best Syariah 2020, Selasa (20/10).
Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut kriteria asuransi syariah yang memenuhi standar global. Menurutnya, untuk mencapai target tersebut masih ada sejumlah kendala yang harus dihadapi oleh asuransi syariah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Utamanya, adalah mengenai literasi asuransi syariah. Ia berharap, pemerintah bisa mendorong peningkatan literasi asuransi syariah, salah satunya dengan mengikutsertakan peran asuransi syariah dalam sejumlah program.
Ia mencontohkan pemerintah telah menginisiasi pembentukan konsorsium asuransi untuk Barang Milik Negara (BMN). Sayangnya, asuransi syariah belum terlibat aktif di dalamnya.
"Kemudian, asuransi pertanian dan peternakan, ini ketentuan dalam aturan menteri masih me-refer ke istilah asuransi konvensional sehingga syariah belum bisa ikut," tuturnya.
Industri asuransi syariah sempat mendapatkan sorotan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebab, porsinya masih kecil, yakni 3,3 persen dari total pangsa pasar keuangan.
Oleh sebab itu, ia ingin membidik kalangan milenial untuk meningkatkan pangsa pasar industri asuransi syariah di Indonesia.
Rencananya, milenial yang akan digarap adalah mereka yang baru menjadi orang tua, namun sudah memikirkan masa depan anak ke depan.
"(Pangsa pasar) asuransi syariah masih sangat kecil, hanya 3,3 persen. Oleh karena itu, ini harus direspons dengan peningkatan industri karena demand-nya ada dan meningkat," imbuhnya belum lama ini.