McKinsey: Hanya 21 Persen Perusahaan RI Terapkan Industri 4.0

CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2020 14:47 WIB
McKinsey menyatakan jumlah perusahaan RI yang terapkan industri 4.0 baru 21 persen, kalah dari China, Jerman, Singapura dan Korea Selatan.
McKinsey menyatakan baru 21 persen perusahaan di Indonesia yang menerapkan industri 4.0. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

McKinsey Indonesia mengatakan baru 21 persen perusahaan yang disurvei di Indonesia melakukan adopsi industri 4.0. Angka itu jauh di bawah rata-rata persentase negara lain yang disurvei yang sudah mencapai 46 persen-50 persen.

Engagement Manager McKinsey Indonesia Antonius Santoso mengatakan manufaktur merupakan sektor utama di Indonesia yang menerapkan digitalisasi melalui industri 4.0.

"Indonesia, kita tertinggal dalam level adopsi industri 4.0, dari seluruh perusahaan di Indonesia hanya ada 21 persen perusahaan yang terapkan industri 4.0," ujarnya dalam diskusi Reformasi dan Menata Ulang Indonesia Pasca Covid-19, Rabu (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai perbandingan, China memimpin perkembangan industri 4.0 dengan level adopsi mencapai 56 persen. Mereka disusul AS sebesar 53 persen, Singapura 50 persen, Jepang 40 persen, Jerman 34 persen, dan Korea Selatan 30 persen.

Meski lebih rendah, ia mengatakan dampak industri 4.0 kepada perusahaan di Indonesia secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Hasil survei McKinsey mengungkapkan 32 persen yang disurvei mengatakan dampak industri 4.0 bisa mendorong 31 persen-50 persen perkembangan perusahaan.

Sedangkan, sebanyak 16 persen perusahaan yang disurvei menyatakan dampak implementasi industri 4.0 kepada kinerja perusahaan lebih dari 50 persen.

"Pesannya adalah adopsi industri 4.0 kita mungkin masih tertinggal, namun dampak untuk improvement-nya sangat besar dibandingkan dengan negara lain," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

Oleh sebab itu, McKinsey Indonesia menilai adopsi industri 4.0 ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk akselerasi ekonomi. Harapan, level adopsi industri 4.0 bisa dinaikkan dari sekarang 21 persen menjadi rata-rata negara lain yakni 50 persen.

Bahkan, harapannya bisa mencapai 70 persen di 2030. McKinsey juga mendorong implementasi digitalisasi bisa diadopsi oleh semua sektor bukan hanya manufaktur.

Sebab, survei McKinsey Indonesia mengungkapkan jika digitalisasi bisa mendorong nilai tambah bagi Indonesia hingga 10 persen dari PDB.

"Sebelum covid-19 kami riset jika kita bisa terapkan digital di seluruh sektor akan ada value added (nilai tambah) sekitar US$120 milair, sekitar 10 persen dari PDB," ucapnya.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER