Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan survei kepada 1.526 responden terkait dengan libur panjang periode 28 Oktober hingga 1 November 2020. Hasilnya, mayoritas responden atau 77 persen mengaku tidak akan mudik pada libur peringatan Maulid Nabi Muhammad itu.
"Yang menarik, ketika ditanya apakah saat libur panjang nanti akan melakukan perjalanan, yang menjawab iya hanya 23 persen. Sementara, 77 persen tidak akan melakukan perjalanan," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub Umiyatun Hayati, Jumat (23/10).
Alasannya, sebagian besar responden (50,6 persen) menyatakan jika lebih aman di rumah saja. Lalu, mereka juga meyakini dengan tidak melakukan mudik bisa mencegah tertular covid-19 (40,5 persen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian sebanyak 7,7 persen responden mengaku tidak memiliki biaya untuk mudik dan sisanya 1,2 persen mengatakan belum percaya naik angkutan umum.
Sementara itu, bagi responden yang mengaku akan mudik paling banyak (21,61 persen) ke Jawa Tengah. Selanjutnya, menuju ke Jawa Barat 15,56 persen dan Jawa Timur 15,56 persen.
Sebagian responden (14,12 persen) mengatakan akan mudik di sekitar Jabodetabek saja.
"Kemungkinan mereka wisata lokal di situ, atau di mal-mal," imbuhnya.
Kemudian, mayoritas responden (64 persen) memilih untuk mudik menggunakan mobil pribadi. Lalu, mereka juga mengaku akan menggunakan pesawat (11,5 persen), sepeda motor (5,5 persen), kereta api (5,5 persen), bus (5,2 persen) dan moda transportasi lainnya.
"Ini barangkali nantinya mereka akan tumpah di transportasi darat, tadi disampaikan Pak Dirjen Darat. Maka sudah dilakukan koordinasi untuk mengantisipasi itu," tuturnya.
Responden tersebut memiliki latar pekerjaan yang beragam. Mulai dari pegawai negeri sipil (PNS), karyawan swasta, ibu rumah tangga, pelajar atau mahasiswa, dan pensiunan.