Keberanian menjadi syarat utama membuka usaha bisnis baru di tengah pandemi Covid-19. Banyak orang masih merasa takut untuk memasarkan dagangan hanya melalui platform digital.
"Jangan Takut. Memang butuh yang namanya keberanian ya untuk memulai," ucap Founder Komunitas Langsungenak Nina Susilowati dalam Webinar 'Adaptasi Bisnis Kuliner dengan Kebiasaan Baru' yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Senin (19/10).
Nina mengaku banyak pengusaha kuliner pemula bercerita soal ketakutan ketika merambah platform digital, mereka takut menerima penolakan. Ketakutan tersebut sampai-sampai membuat bisnis hanya mandek di wacana saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan penolakan adalah hal biasa yang harus dihadapi dalam memulai usaha.
"Ditolak itu sebuah keniscayaan, sebuah kepastian. Jangan malu, jangan kecil hati. Ditolak di sini, aku tawarin di sana. Ditolak di sana, aku nawarin di sini lagi," ujar Nina.
Pemerintah sendiri sangat mendukung masyarakat yang ingin memulai usaha kecil dan menengah di tengah pandemi. Salah satu bentuk dukungan adalah dengan membuat Program Bantuan Presiden melalui Kementerian dan Koperasi.
Selain itu bisnis jual beli dengan memanfaatkan teknologi digital merupakan salah satu langkah aman untuk menekan penularan Covid-19. Kontak langsung dapat dihindari dalam transaksi digital.
Protokol kesehatan yang selama ini dikampanyekan #Satgascovid19 pun lebih mudah ditaati. Protokol itu diantaranya #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun dan air mengalir, serta #jagajarak hindari kerumunan.
(ayo/fjr)