Ekonomi Korsel Mulai Bangkit dari Resesi, Tumbuh 1,9 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 27 Okt 2020 09:52 WIB
Ekonomi Korea Selatan tumbuh 1,9 persen pada kuartal III 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya. Salah satu penopangnya adalah ekspor yang mulai membaik.
Ekonomi Korea Selatan tumbuh 1,9 persen pada kuartal III 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya. Salah satu penopangnya adalah ekspor yang mulai membaik. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Jonathan Patrick).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank of Korea (BoK) mengumumkan ekonomi Korea Selatan (Korsel) kembali tumbuh pada kuartal III 2020. Ini berarti, ekonomi Negeri Ginseng mulai pulih dari pandemi covid-19 atau virus corona.

Mengutip Yonhap News Agency, Selasa (27/10), produk domestik bruto (PDB) riil Korea Selatan tumbuh 1,9 persen pada kuartal III 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Realisasi itu berbanding terbalik dengan kuartal II 2020 yang minus 3,2 persen karena pandemi. Kinerja kuartal II yang terburuk sejak 1998 membuat Korsel masuk ke jurang resesi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, secara tahunan, ekonomi negeri ginseng masih kontraksi 1,3 persen selama Juli-September 2020.

Pada Agustus 2020, Bank Of Korea memprediksi ekonomi Korsel terkontraksi 1,3 persen tahun ini. Jika proyeksi itu benar, maka ekonomi akan tumbuh sekitar 1,5 persen pada kuartal III dan IV 2020.

Kepala Departemen Statistik Ekonomi Bank of Korea Park Yang-su mengatakan Korea Selatan dapat memenuhi target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Pasalnya, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 lebih baik dari yang diharapkan.

Bahkan, kontraksi ekonomi bisa kurang dari yang diperkirakan, yakni di bawah 1,3 persen. Syaratnya, ekonomi Korea Selatan harus tumbuh minimal 0,4 persen pada kuartal IV 2020.

Sementara, Menteri Keuangan Hong Nam-ki mengatakan ekonomi Korea Selatan sedang menuju tahap pemulihan. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan ekspor sebesar 15,6 persen.

"Ekonomi memasuki jalur pemulihan untuk normalisasi ekonomi," tutur Hong.

Ia memperkirakan ekonomi terus pulih hingga kuartal IV 2020. Hong menyatakan pihaknya akan membuat strategi untuk meningkatkan konsumsi masyarakat pada kuartal IV 2020.

Lebih lanjut ia menjelaskan ekspor Korea Selatan tumbuh untuk pertama kalinya karena mitra dagang utama secara bertahap melanjutkan aktivitas bisnis mereka di tengah pandemi covid-19. Hal ini khususnya terjadi ketika negara maju mulai mencabut kebijakan lockdown.

Tercatat, nilai ekspor Korea Selatan pada September 2020 mencapai US$48 miliar. Angkanya naik 7,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni US$44,6 miliar.

Bank of Korea mencatat investasi fasilitas naik 6,7 persen pada kuartal III 2020. Sementara, belanja pemerintah naik tipis 0,1 persen dan belanja swasta merosot 0,1 persen pada kuartal III 2020.

[Gambas:Video CNN]

Sejauh ini, Korea Selatan telah meningkatkan anggaran belanjanya sebesar 67 triliun won Korea Selatan atau US$59,3 miliar. Dana itu dikucurkan dengan empat paket anggaran tambahan untuk meningkatkan ekonomi di masa pandemi covid-19.

Berdasarkan sektoral, industri manufaktur tercatat mulai tumbuh 7,6 persen pada kuartal III 2020. Realisasi itu berbanding terbalik dengan kuartal II 2020 yang anjlok 8,9 persen.

Sementara, sektor jasa tumbuh 0,7 persen. Kemudian, sektor konstruksi turun 5,5 persen.

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER