Dunia kopi sudah lama digeluti oleh Michael Darmawan. Ia yang pernah menjadi head barista trainer berangan-angan memiliki kedai kopi sendiri. Tak hanya mewujudkan mimpi, Michael berhasil melahirkan Koffie Nation.
Koffie Nation tak sekadar menjual kopi. Di tempat ini, seseorang bisa belajar cara menjadi seorang barista. Peserta kursus pun akan mendapat pengalaman roasting kopi.
"Teman-teman pada bilang kenapa enggak sekalian digabung (kedai kopi dan kursus)? Jadi nanti yang ikut kelas (kursus) bisa store experience. Dari situ lah yang awalnya cuma pengen coffee shop, enggak kepikiran macem-macem jadi digabung coffee shop ada kursus barista," tutur Michael.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Michael mengibaratkan, Koffie Nation menyerupai sebuah negara kopi, di mana orang datang untuk belajar dan menikmati kopi. Ia mengklaim, para peserta kursus akan memperoleh ilmu memadai, yang diberikan sesuai penerapan protokol kesehatan.
"Apalagi selama pandemi ini. Satu orang benar-benar (pakai) satu mesin, satu coffee grinder, sama satu espresso tools. Jadi benar-benar masing-masing tanpa sharing, mereka belajar secara hands-on dan dengan store experience. Jadi mereka sejauh ini sangat happy," katanya sambil tersenyum.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh peserta kursus barista Koffie Nation. Daffa Suryawan Djati yang ingin memiliki kedai kopi sendiri menyatakan dirinya mendapatkan banyak pengetahuan dari kelas barista tersebut.
"Saya melihat di Koffie Nation ini tuh konsep belajarnya asyik, enggak serius banget. Terus kita diajarin konsep-konsep dasar yang mungkin di tempat lain tidak diberitahu," ungkap Daffa.
Persaingan antarkedai kopi yang sengit dalam beberapa waktu terakhir dikejutkan oleh pandemi Covid-19. Michael mengatakan, Koffie Nation mengambil langkah cepat dengan mengeluarkan kopi kemasan liter. Protokol kesehatan seperti pemakaian masker, penggunaan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh, sampai ketentuan jaga jarak pun diterapkan di lokasi.
Para penggemar menyebut jatuh cinta pada kopi Koffie Nation yang dinilai lembut. Namun Michael menyadari ia juga harus memperhatikan pengelolaan manajemen. Hal yang terakhir ini ia dapat ketika mengikuti program #BeliKreatifLokal dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Michael mengaku melakukan banyak perubahan setelah memperoleh bimbingan dari para mentor BeliKreatifLokal, terlebih soal digitalisasi dan sistem daring penjualan produk. Program tersebut memang dirancang untuk membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sekaligus agar pembeli merasa bangga telah mengkonsumsi produk buatan anak bangsa.
"Kita mendapat tuntunan, kita mendapat beberapa fasilitas seperti pendaftaran marketplace, itu kita bisa langsung jalan (berdagang). Register GrabFood, GoFood itu otomatis, karena Kemenparekraf kerja sama juga sama mereka sehingga kami enggak perlu nunggu terlalu lama. (Program) ini menurut saya membantu banget, apalagi UMKM yang buta digital," ujar Michael.
Melihat perkembangan kondisi pandemi saat ini, Michael yang ingin mengembangkan dan mengenalkan kopi Indonesia kepada dunia juga berharap agar program #BeliKreatifLokal bisa diperpanjang. Dengan inovasi dan ide unik yang dimiliki, Michael percaya dapat mengembangkan dan mengenalkan kopi Indonesia kepada dunia lewat Koffie Nation.
(rea)