Pasar Saham Global Merangkak Jelang Pilpres AS

CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2020 20:30 WIB
Investor saham global mengantisipasi kemenangan Joe Biden atas Donald Trump dalam Pilpres AS yang digelar pekan ini.
Investor mengantisipasi kemenangan Joe Biden atas Donald Trump dalam Pilpres AS yang digelar pekan ini. Ilustrasi. (AFP PHOTO / Tolga AKMEN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasar saham global dan kontrak berjangka Amerika Serikat (AS) terangkat pada perdagangan Selasa (3/11), waktu setempat. Pasalnya, investor bertaruh bahwa kandidat Demokrat, Joe Biden, akan menduduki Gedung Putih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

Indeks FTSE 100 melonjak 1,7 persen pada awal perdagangan di London, diikuti indeks Prancis CAC 40 yang terbang 2,1 persen. Senada, indeks DAX Jerman juga terangkat dengan persentase serupa.

Saham-saham di Eropa tampaknya mengikuti tren serupa di pasar Asia yang mencatatkan kinerja terbaik selama beberapa pekan terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reli ini menyusul perbaikan signifikan Wall Street jelang Pemilu yang akan diadakan pada 3 November, waktu setempat itu. Investor mengharapkan Biden menang atas Presiden Donald Trump dan membawa Demokrat kembali merebut Senat dan tetap mengendalikan Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Meski kebijakan Republik biasanya berpihak pada pasar saham, untuk saat ini, investor lebih mengharapkan stimulus fiskal karena Negeri Paman Sam tengah menghadapi pandemi virus corona.

Investor memperkirakan "gelombang biru" kemenangan Demokrat akan mengangkat kemungkinan kesepakatan stimulus komprehensif yang akan disahkan pada musim dingin mendatang.

Kepala Strategi Pasar Global Axi, Stephen Innes menilai langkah investor mengambil risiko menjelang pemilu terbilang mengejutkan, terutama mengingat terjadi "pemogokan pembeli" jelang akhir pekan lalu.

"Ini memberi tahu saya bahwa ada banyak uang yang duduk di sela-sela ... bersiap-siap untuk menunggangi tsunami Gelombang Biru," tulisnya dalam catatan penelitian seperti dikutip dari CNN, Selasa (3/11).

Indikator premarket menunjukkan Wall Street menuju kenaikan hari kedua berturut-turut setelah saham mencatat minggu terburuk sejak Maret.

Ini ditunjukkan oleh indeks Dow Jones berjangka yang bertahan naik 358 poin, atau 1,3 persen. Sementara S&P 500 berjangka naik 1 persen dan indeks Nasdaq Composite berjangka naik 0,9 persen.

"Hasil pemilu kemungkinan besar akan berdampak besar pada skala skema (paket stimulus virus corona AS). Ada kemungkinan bahwa pedagang ekuitas ingin menyelesaikan pembukuan mereka sebelum pemungutan suara dilakukan," tutup analis pasar di CMC Markets David Madden.

[Gambas:Video CNN]



(wel/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER