Dana Rp239 T Parkir di Rekening Daerah Kala Ekonomi RI Lesu

CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2020 10:53 WIB
Kemenkeu mencatat uang Rp239 triliun dibiarkan nganggur di rekening kas daerah di tengah upaya mati-matian pempus menggejot ekonomi yang tertekan corona.
Di tengah upaya pemerintah menggenjot ekonomi yang tertekan corona, uang Rp239 malah terparkir di rekening kas daerah dan dibiarkan nganggur. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkap jumlah uang daerah yang mengendap atau parkir di rekening kas daerah masih mencapai Rp239 triliun. Padahal,  pemerintah pusat tengah mati-matian berupaya agar dana pemerintah bisa mengalir ke sektor riil supaya ekonomi yang tengah tertekan virus corona bisa bergerak.

"Kementerian Keuangan masih mencatat sekitar Oktober, total saldo yang ada di rekening kas umum daerah itu masih sekitar Rp239 triliun. Ini berarti dana tersebut ada di perbankan ada di rekening kas umum daerah," ucapnya dalam webinar yang digelar Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, Rabu (4/11).

Menurutnya, dana tersebut seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan belanja sosial pemerintah daerah dan membantu masyarakat yang perekonomiannya terdampak pandemi covid-19. Apalagi pemerintah pusat telah mati-matian berutang agar tetap bisa mengalokasikan dana transfer ke daerah yang jumlahnya sepertiga dari APBN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin daerah bisa belanja, belanja ini jadi penting bahwa belanja untuk barang kebutuhan masyarakat belanja untuk barang yang tetap diproduksi ketika pergerakan orang dan barang menjadi lebih sulit mohon kita bisa benar-benar memaksimalkan kegiatan ekonomi lokal," tegas Suahasil.

Ia juga mengajak pemerintah daerah untuk terus memikirkan pentingnya memutar perekonomian di tingkat lokal selama pandemi ini.

"Tentu pemerintah pusat akan tetap menjalankan perlindungan sosial UMKM tapi kami ingin Dana Desa bisa dipakai untuk mendorong ekonomi lokal, membeli barang produksi lokal, membeli barang buatan Indonesia," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

Apa yang disampaikan Suahasil serupa dengan yang pernah dikeluhkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tito bahkan menuding ada pengusaha tertentu di balik uang mengendap pemerintah daerah di perbankan.

Berbeda dengan Kemenkeu, Tito mengatakan dana yang mengendap di perbankan dalam bentuk deposito senilai Rp252,78 triliun berasal dari APBN dan APBD. Rinciannya, dana pemerintah provinsi (pemprov) sebesar Rp76 triliun, sedangkan dana pemerintah kabupaten/kota mencapai Rp167 triliun.

"Ini disimpan tapi bunga tidak beredar ke masyarakat, diedar ke bank. Itu terafiliasi dengan pengusaha-pengusaha tertentu. Saya tidak mengerti apa ada pengusaha menengah kecil yang diberikan prioritas," ujar Tito beberapa waktu lalu.

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER