Pemerintah resmi meluncurkan holding BUMN asuransi dan penjaminan Indonesia Financial Group (IFG) guna memperkuat industri tersebut.
Pembentukan IFG tertuang dalam Pemerintah Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham BPUI tanggal 17 Maret 2020 lalu.
Direktur Utama IFG Robertus BiIlitea mengatakan IFG membawa perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga bertekad untuk memperkuat daya saing di sektor asuransi dan penjaminan, serta memperkuat fungsi investasi dalam ekosistem asuransi nasional," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (4/11).
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik lahirnya IFG. Menurutnya, IFG berperan sebagai pilar penting dalam industri keuangan Indonesia untuk menciptakan produk dan jasa layanan yang inovatif, cermat, tepat, dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Tentu sebagai lembaga keuangan yang menaungi bidang investasi, asuransi, dan penjaminan, Indonesia Financial Group diharapkan mampu menaikkan pertumbuhan industri keuangan dan selalu mengedepankan semangat amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif atau kami sebut dengan AKHLAK," ujarnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan kehadiran IFG dapat semakin mendorong transformasi institusi-institusi keuangan terutama di bidang perasuransian.
"Saya berharap IFG dapat menjalankan peran penting dalam meningkatkan investasi dan memulihkan perekonomian Indonesia melalui produk dan layanan keuangan yang inovatif dan kolaboratif," tuturnya.
Sebagai induk holding, IFG memiliki sembilan entitas anak perusahaan yang fokus pada produk keuangan dan pasar modal, asuransi umum dan penjaminan, serta asuransi jiwa dan kesehatan.
Anak perusahaan IFG meliputi PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dan PT Graha Niaga Tata Utama.
Lihat juga:IFG Jamin Kredit UMKM Lawan Dampak Pandemi |
Selanjutnya, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana Artha Ventura, dan PT Bahana Kapital Investa.
IFG memiliki total aset secara konsolidasi sebesar Rp76,2 triliun. Tercatat, IFG telah memberikan perlindungan asuransi dan penjaminan dengan total premi bruto sebesar Rp18 triliun.
Sedangkan,total dana pengelolaan konsolidasi holding mencapai Rp81,8 triliun. Melalui anggota holding, IFG telah menyalurkan penjaminan kredit modal kerja KUR senilai Rp143 triliun dan penjaminan UMKM senilai Rp8,3 triliun kepada lebih dari 200 ribu pelaku UMKM.
Lihat juga:IFG Mudahkan UMKM Dapat Akses Modal Bank |
IFG Life
IFG juga mendirikan perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan, IFG Life. Kedepannya IFG Life akan menerima migrasi polis asuransi dari nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hasil restrukturisasi.
Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga mengatakan IFG Life akan fokus pada layanan asuransi jiwa berbasis proteksi.
"Perusahaan juga akan menawarkan produk perencanaan masa depan dalam bentuk dana pensiun, yang berbentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)," ucapnya.
Pemerintah telah menyetujui untuk menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp22 triliun kepada IFG. Suntikan modal itu akan diberikan dengan dua tahap, yakni sebesar Rp12 triliun pada 2021 dan Rp10 triliun pada tahun berikutnya.
Lihat juga:Cara IFG Life 'Selamatkan' Jiwasraya |