IFG Giat Gerakkan UMKM di Tengah Pandemi

Indonesia Financial Group | CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2020 20:03 WIB
Faktor permodalan merupakan salah satu kendala utama yang dihadapi UMKM saat ini. Untuk itu, UMKM harus didukung permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Faktor permodalan merupakan salah satu kendala utama yang dihadapi UMKM saat ini. Untuk itu, UMKM harus didukung permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). (Foto: IFG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia Financial Group (IFG) sebagai BUMN holding asuransi dan penjaminan mendorong penguatan fungsi investasi dan kredit modal kerja untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19, yang dilakukan oleh anggota holding PT Jamkrindo dan PT Askrindo melalui layanan penjaminan kredit usaha, sesuai dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dicanangkan oleh pemerintah.

UMKM merupakan salah satu pilar utama perekonomian yang menyumbangkan pendapatan domestik bruto (PDB) hingga 57 persen pada 2018. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, setidaknya 47 persen pelaku UMKM terpaksa menutup usahanya akibat permasalahan keuangan (modal) dan terganggunya distribusi.

Selain itu, UMKM juga berperan besar dalam penciptaan lapangan pekerjaan, seperti pada 2018 UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja Indonesia. Sebagai stimulus, pemerintah melalui Kementerian Perekonomian telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 123 triliun untuk dapat meningkatkan perekonomian dan mendorong keberlangsungan UMKM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur BisnisIFG Pantro Pander Silitonga selaku penggagas kegiatan webinar mengatakan, faktor permodalan merupakan salah satu kendala utama yang dihadapi saat ini. Untuk mengatasi permasalahan itu, UMKM harus didukung permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"IFG sebagai holding asuransi dan penjaminan mempunyai posisi yang strategis, di mana kedua anak perusahaan kami yaitu PT Jamkrindo dan PT Askrindo memiliki kapabilitas untuk memberikan asuransi penjaminan untuk KUR. Hal ini tentu akan meningkatkan kepercayaan diri perbankan dalam menyalurkan kredit kepada UMKM. Melalui hal ini, kami berharap UMKM dapat melewati masa krisis ini dan semakin berkembang, sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional," ucap Pantro.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan pentingnya dukungan permodalan kepada UMKM agar dapat bertahan di masa krisis. Karena itu, diciptakan skema perlindungan UMKM melalui program jaring pengaman dan beberapa bantuan yang bertujuan untuk lebih bisa menjaring lebih banyak UMKM, dan menumbuhkan peningkatan pembelian produk UMKM nasional.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, berbagai upaya dilakukan demi Pemulihan Ekonomi Nasional, termasuk mempersiapkan beragam program serta alokasi anggaran untuk 2020 dan 2021. Tahun ini, disiapkan anggaran sebesar Rp659 triliun untuk sektor kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, dukungan UMKM, pembiayaan korpporasi, sampai dukungan ekonomi lewat program kementerian dan lembaga sektoral.

"Untuk UMKM sendiri, dana yang dipersiapkan adalah sebesar Rp123,46 triliun untuk tahun ini, yang mana sudah terealisasi sebesar Rp93,48 triliun atau sebesar 76 persen per November 2020. Ke depan, kami berharap upaya untuk mendorong kegiatan usaha UMKM dapat terlaksana secara berkelanjutan, dan
dapat menjadi solusi bagi UMKM untuk semakin mengoptimalkan usahanya," ucap Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan bahwa pandemi memberi dampak sosial dan ekonomi luar biasa, yang juga berdampak langsung pada UMKM karena perputaran bisnis yang melambat. Menurut Teten, UMKM harus segera beradaptasi ke sistem digital akibat perubahan pola konsumsi masyarakat.

"Mengatasi hal ini, pemerintah melalui Kementerian Koperasi & UKM turut membantu para pelaku UMKM dalam melakukan adaptasi bisnis, dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan dan memandu perubahan model bisnis ke arah digital sehingga UMKM dapat memperkuat kualitas produknya dan meningkatkan daya saing," ucap Teten.

Sejalan dengan rencana PEN yang dicanangkan pemerintah, PT Jamkrindo dan PT Askrindo merupakan anggota holding IFG yang bertanggung jawab sebagai lembaga penjamin KMK UMKM, seperti dalam Peraturan Menteri Keuangan. Sejak diluncurkan pada Juli 2020, kedua perusahaan ini mencatatkan peningkatan jumlah penjaminan kredit modal kerja (KMK) untuk UMKM.

Hingga hari ini, Askrindo telah merealisasikan penjaminan KMK PEN kepada 9.619 debitur dengan nilai penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp5,4 triliun periode Juli sampai 4 November 2020, sedangkan Jamkrindo bersama anak usaha PT Jamkrindo Syariah melaporkan Data Penjaminan KMK PEN sebesar Rp5,5 triliun kepada 283,975 debitur. Untuk mendukung penyaluran KPK UMKM yang optimal, dijalankan berbagai sosialisasi untuk masyarakat, seperti webinar bertema UMKM.

(rea)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER