Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan perekonomian sejumlah negara di dunia mulai menunjukkan perbaikan pada kuartal III 2020, dibandingkan kuartal II 2020. Namun, peningkatan kasus pandemi covid-19 menjadi hambatan pada perbaikan ekonomi tersebut.
"Kami bisa lihat berbagai pergerakan indikator di banyak negara mengalami perbaikan, tapi perbaikan itu masih menghadapi kendala karena masih tingginya kasus covid-19," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2020, Kamis (5/11).
Ia mencontohkan sejumlah negara di Eropa bahkan sudah kembali melakukan penguncian wilayah (lockdown) karena terjadi lonjakan kasus positif covid-19. Itu meliputi, Inggris, Prancis, dan Austria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada kuartal mendatang," ucapnya.
Sementara itu, negara mitra dagang Indonesia juga masih mengalami kontraksi pada kuartal III 2020. Namun, tidak sedalam pada kuartal II 2020.
Misalnya, AS mencatat kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar minus 2,9 persen dari sebelumnya minus 9 persen di kuartal II 2020.
Lihat juga:Memahami Beda Resesi dan Krisis Ekonomi |
Lalu, pertumbuhan ekonomi Singapura minus 7 persen dari sebelumnya minus 13,3 persen. Kemudian, Korea Selatan mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi minus 1,3 persen dari sebelumnya minus 2,7 persen dan Hong Kong minus 3,4 persen dari sebelumnya minus 9 persen.
Hanya China dan Vietnam yang bebas dari resesi ekonomi. Ekonomi China mampu tumbuh positif pada kuartal III 2020 sebesar 4,9 persen.
Sementara ekonomi Vietnam tumbuh 2,6 persen pada Juli-September.
"Pangsa pasar Indonesia ke China sebesar 19,6 persen paling besar, China pada kuartal III ekonominya sudah tumbuh 4,9 persen karena recovery-nya cepat sekali," ucapnya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen pada kuartal III 2020. Dengan demikian, Indonesia resmi memasuki jurang resesi ekonomi setelah sebelumnya kontraksi 5,32 persen.
Namun, secara kuartal (quartal to quartal/qtq), ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif 5,05 persen. Kondisi ini berbanding terbalik dari kuartal II 2020 lalu, yang tercatat kontraksi minus 4,19 persen (qtq).
(ulf/agt)