Indeks utama Nikkei Tokyo mencapai level tertinggi sejak 1991 pada penutupan, Jumat (6/11). Indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,91 persen atau 219,95 poin menjadi 24.325, level tertinggi sejak November 1991.
Dalam sepekan indeks Nikkei telah menguat hingga 5,9 persen. Sementara, indeks Topix ditutup naik 0,52 persen atau 8,55 poin pada 1.658,49. Selama sepekan, indeks Topix naik 5,0 persen.
Naiknya pasar saham di Jepang dinilai karena ketidakpastian hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat. Indeks Jepang menyesuaikan kenaikan dan bereaksi terhadap penguatan yen terhadap dolar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi investor kemudian melanjutkan pembelian bargain-hunting dengan latar belakang meredanya ketidakpastian atas pemilihan presiden AS," kata Okasan Online Securities dikutip dari AFP, Jumat (6/11).
Presiden AS Donald Trump 'meledak' dengan mengklaim bahwa dia dicurangi untuk memenangkan pemilihan AS ketika penghitungan suara di seluruh negara bagian menunjukkan wakil Demokrat Joe Biden nyaris menang.
Tapi ledakan itu tidak banyak menggerakkan pasar di Tokyo. Dolar diperdagangkan pada 103,58 yen di perdagangan Asia, melawan 103,55 yen di New York dan 104,30 yen di Tokyo pada Kamis (5/11) malam.
Berdasarkan Kementerian Dalam Negeri Jepang, pengeluaran rumah tangga Jepang merosot 10,2 persen pada September secara tahunan.
Angka tersebut sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar yang turun 10,5 persen, karena konsumen menahan diri untuk tidak berbelanja, terutama untuk aktivitas transportasi dan rekreasi.