Rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) perusahaan teknologi raksasa Ant Group, ditangguhkan oleh regulator China. Imbasnya, grup milik Jack Ma tersebut kehilangan peluang mendapatkan US$37 miliar setara Rp525,77 triliun (mengacu kurs Rp14.210 per dolar AS) dari gelaran IPO itu.
Mengutip CNN, Jumat (6/11), regulator China memanggil Jack Ma untuk melakukan interogasi pada Senin (2/11), selang beberapa hari sebelum debut publik perdana Ant Group.
Perwakilan dari The People's Bank of China (PBOC) dan 3 regulator keuangan lainnya memberikan pertanyaan kepada Jack Ma mengenai regulasi. Namun, pemerintah tidak menjelaskan secara rinci pertanyaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panggilan tersebut dikonfirmasi oleh pihak Ant Group keesokan harinya. Mereka menyatakan jika Jack Ma dan anggota tim manajemen Ant Group bertemu dengan regulator China.
"Ant Group berkomitmen untuk mengimplementasikan opini rapat secara mendalam dan melanjutkan langkah kami berdasarkan prinsip: inovasi yang stabil, merangkul regulasi, melayani ekonomi riil, dan kerja sama yang saling menguntungkan," ujar perseroan dalam keterangan resmi.
Meski pihak regulator dan Ant Group enggan terbuka, terdapat sejumlah petunjuk jelas yang menyatakan jika Jack Ma dan Ant Group mendapatkan pengawasan lebih ketat dari regulator.
Hal ini dipicu dari kritik Jack Ma kepada regulator China sepekan sebelumnya dalam sebuah forum di Shanghai. Jack Ma mengatakan peraturan keuangan global sudah ketinggalan zaman.
Secara terbuka, ia mengkritik regulator China karena menghambat inovasi dan tidak memiliki risiko sistem keuangan yang sehat.
"Yang kami butuhkan adalah membangun sistem keuangan yang sehat, bukan risiko keuangan yang sistematis. Berinovasi tanpa risiko berarti mematikan inovasi. Tidak ada inovasi tanpa risiko di dunia," ujar Jack Ma.
Duncan Clark, Direktur Perusahaan penasihat Investasi BDA China sekaligus penulis buku "Alibaba: The House that Jack Ma Built menilai kritik Jack Ma tersebut kemungkinan membuat regulator China kesal.
"Regulator China ingin mengeluarkan pernyataan bahwa merekalah yang bertanggung jawab, yang mengontrol," kata Clark.
Bukan hanya membuat Ant Group kehilangan potensi meraup cuan, gagalnya IPO tersebut membuat saham Alibaba anjlok.
Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong anjlok hampir 10 persen pada awal perdagangan Rabu sebelum akhirnya pelemahan berkurang jadi sekitar 6,2 persen lebih rendah pada sesi istirahat.
Sedangkan, saham Alibaba yang terdaftar di New York ditutup melemah 8,13 persen dari hari sebelumnya.
Imbasnya, Jack Ma kehilangan US$3 miliar atau Rp43 triliun dari kekayaan bersihnya setelah saham Alibaba yang terdaftar di AS anjlok.
Sebelumnya, debut publik perdana Ant Group digadang menjadi yang terbesar di dunia bahkan melampaui IPO perusahaan minyak, Saudi Aramco.
Ant Group diprediksi bisa meraup dana IPO sebesar US$37 miliar dari IPO mereka di Hong Kong dan Shanghai.
(ulf/sfr)