Stok Daging Babi Naik, Inflasi China Turun ke Level Terendah

CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2020 12:50 WIB
Jatuhnya harga makanan dan meningkatnya pasokan daging babi menyeret inflasi China ke level terendah dalam 11 tahun terakhir.
Jatuhnya harga makanan dan meningkatnya pasokan daging babi menyeret inflasi China ke level terendah dalam 11 tahun terakhir. Ilustrasi. (Istockphoto/Getty Images/kolesnikovserg).
Jakarta, CNN Indonesia --

Jatuhnya harga makanan dan meningkatnya pasokan daging babi menyeret inflasi China ke level terendah dalam 11 tahun terakhir.

Dikutip dari AFP, Selasa (10/11), harga daging babi, sebagai daging pokok di China telah turun tipis setelah meroket tahun lalu. Pasalnya, tahun lalu wabah demam babi Afrika membuat stok daging babi harus dibuang.

Pihak berwenang telah berjuang untuk memulihkan pasokan daging babi sejak saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data Biro Statistik Nasional China menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) China sebagai pengukur utama inflasi ritel naik 0,5. persen dari tahun lalu. Kenaikan ini lebih lambat dari prediksi yang diharapkan.

Indeks ini menandai bulan ketiga berturut-turut pertumbuhan lebih lambat, dan inflasi umum terendah sejak Oktober 2009.

Tetapi Kepala Ekonom Nomura China Lu Ting mengatakan penurunan inflasi China tak berarti akan deflasi.

"Penurunan inflasi CPI tidak berarti China mengalami disinflasi atau deflasi, karena penurunan tersebut terutama didorong oleh harga daging babi," ujarnya.

Menurut Ting, jika daging babi tidak termasuk indeks, maka inflasi CPI China sebenarnya mencapai titik terendah pada Juli, yakni 0,4 persen dan menetap di 0,7 persen," tambahnya.

Ahli statistik NBS Dong Lijuan mengungkap harga daging babi turun untuk pertama kalinya setelah 19 bulan berturut-turut naik. Harga daging babi turun 2,8 persen.

China melihat kontraksi bersejarah dalam pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini, menyusul langkah-langkah untuk mengekang virus corona. Sejak pandemi, China bergulat dengan ketidakpastian dalam permintaan global sambil mencoba memacu pengeluaran domestik.

Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics mengungkap inflasi harga konsumen tampaknya akan turun kembali dalam waktu dekat karena pasokan daging babi terus pulih.

"Tetapi pada saat yang sama, tekanan harga dari sisi permintaan kemungkinan akan menguat dalam beberapa bulan mendatang mengingat rebound dalam konsumsi dan stimulus infrastruktur yang sedang berlangsung," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(age/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER