Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Zuhairi Misrawi sebagai Komisaris Independen PT Yodya Karya (Persero). Informasi tersebut disampaikan perseroan melalui unggahan Instagram resminya, ptyodyakarya.
Dalam unggahan tersebut, pengangkatan Zuhairi dilakukan pada Senin, (16/11) lalu. "Segenap insan Yodya Karya mengucapkan selamat & sukses atas dilantiknya Bapak Zuhairi Misrawi sebagai Komisaris Independen PT Yodya Karya (Persero)," tertulis di unggahan Instagram perseroan, dikutip Selasa (17/11).
Zuhairi sendiri merupakan Politikus PDI Perjuangan. Pria kelahiran Sumenep, Madura, ini dikenal sebagai penulis dan intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merupakan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sebelumnya, ia juga menjadi anggota tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres sebelumnya.
Zuhairi menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Sepulang dari Kairo, ia langsung aktif di Lembaga Kajian dan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) sebagai Koordinator Kajian dan Penelitian pada 2000-2002.
Sebelumnya, melansir laman resmi perseroan posisi Komisaris Independen dijabat oleh Marajohan Budiman Napitupulu. Perseroan bergerak pada bisnis jasa konsultan teknik dan manajemen.
Pada 2019 lalu, Yodya Karya mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,37 miliar. Torehan laba itu merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.
Lihat juga:Enam Anak Buah Erick Thohir Positif Corona |
Tercatat, laba mencapai Rp18,43 miliar pada 2015, lalu naik menjadi Rp21,5 miliar pada 2016. Kemudian, laba meningkat lagi menjadi Rp24,23 miliar pada 2017 dan puncaknya mencapai Rp122,09 miliar pada 2018.
Namun, pada tahun lalu justru anjlok. Hal ini terjadi karena pendapatan usaha merosot hampir setengahnya dari 2018. Pendapatan usaha cuma Rp243,5 miliar dari sebelumnya Rp518,06 miliar.
Selain itu juga digunakan untuk pelunasan utang perusahaan. Hal ini tercermin dari posisi liabilitas perusahaan yang turun dari Rp274,29 miliar menjadi Rp240,67 miliar pada 2019.
CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Namun, yang bersangkutan belum menjawab.