Erick Thohir Klaim Saham BUMN Paling Diburu di Tengah Corona

CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2020 09:47 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat rata-rata harga saham perusahaan pelat merah naik 19,7 persen dibandingkan saham lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat rata-rata saham perusahaan pelat merah naik 19,7 persen dibandingkan saham lain di Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim perusahaan pelat merah menjadi yang paling diburu di pasar modal di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Hal ini dianggapnya sebagai wujud kepercayaan pasar terhadap kinerja BUMN.

"Salah satu yang lagi hot di bursa adalah saham-saham BUMN," ucap Erick dalam acara Wajah Indonesia di Metro TV, Selasa (17/11) malam.

Mantan ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu mencatat kenaikan saham perusahaan negara mencapai 19,7 persen dibandingkan saham lainnya yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut catatannya, kenaikan saham BUMN lebih tinggi dari indeks LQ45 yang hanya sekitar 10 persen. Indeks LQ45 sendiri berisikan perusahaan-perusahaan teratas dengan kapitalisasi pasar tertinggi dalam 12 bulan terakhir.

"Jadi apa? Bahwa masyarakat sekarang percaya dengan transformasi BUMN," imbuhnya.

Lebih lanjut, Erick mengatakan saham-saham BUMN yang saat ini paling diburu investor adalah perusahaan negara di bidang farmasi. Erick menilai hal ini tak lepas dari sentimen rencana produksi vaksin covid-19.

"Salah satunya, kalau kami breakdown bagaimana saham-saham dari BUMN farmasi di bursa sekarang sangat dikejar, apakah yang namanya Kimia Farma, Indo Farma," katanya.

Di sisi lain, ia melihat kepercayaan investor terhadap saham BUMN farmasi juga muncul karena pemerintah menyiapkan perusahaan untuk bertransformasi.

Berdasarkan target transformasi, Erick ingin PT Bio Farma (Persero) menjadi pusat produsen vaksin covid-19 di Asia Tenggara (ASEAN). Sementara PT Kimia Farma (Persero) Tbk menjadi produsen utama obat-obatan berbasis bahan kimia.

Tujuannya, agar Indonesia tak melulu ketergantungan impor obat dari luar negeri. Sedangkan PT Indofarma (Persero) Tbk ingin disulap menjadi produsen obat herbal mendunia seperti banyak perusahaan obat herbal dari China.

Sebagai informasi, saat ini saham Kimia Farma (KAEF) menguat 0,3 persen ke level 3.290. Sedangkan Indofarma (INAF) naik 0,62 persen ke 3.270 pada akhir perdagangan kemarin. 

[Gambas:Video CNN]

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER