Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menemui Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa (17/11) kemarin.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu (18/11) ini, Luhut menjelaskan pertemuan dilakukan untuk menyampaikan salam dan terima kasih dari Presiden Jokowi atas dukungan Trump terhadap kerja sama RI dan AS selama ini.
"Saya atas nama Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Presiden Donald Trump. Apapun hasil resmi pemilu AS, pertemanan tetap perlu dijaga," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Luhut Temui Donald Trump di Gedung Putih |
Selain itu, pertemuan juga dilakukan untuk menyampaikan terima kasih pemerintah Indonesia terhadap pemberian fasilitas pembebasan bea masuk atau GSP atas beberapa produk ekspor Indonesia ke AS.
Sebagai informasi, AS melalui Kantor Perwakilan Dagang mereka (USTR) beberapa waktu lalu memutuskan memperpanjang pemberian fasilitas pembebasan bea masuk atas produk asal Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan keputusan itu diambil setelah USTR melakukan peninjauan terhadap fasilitas GSP selama 2,5 tahun sejak Maret 2018. Peninjauan dilakukan sejak pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Retno mengatakan sejak diberlakukan pada 1980, sudah ada 3.572 pos yang diklasifikasi oleh US Customs and Border Protection (CBP) pada level Harmonized System (HS) 8-digit yang mendapatkan pembebasan tarif melalui skema GSP 3.572 pos tarif.
Menurutnya ini merupakan bukti konkret dari komitmen pemerintah terhadap hubungan bilateral dan perdagangan Indonesia-AS. AS sendiri, sambungnya, merupakan negara tujuan ekspor non migas terbesar Indonesia kedua setelah China.
Selain dengan Trump, dalam lawatan itu,Luhut juga bertemu dengan
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di kantornya. Dalam pertemuan itu, Pence menawarkan kerja sama produksi vaksin bersama antara perusahaan Amerika Serikat dan Indonesia.
Luhut juga bertemu dengan National Security Advisor (NSA) Robert O' Brien. Dalam pertemuan itu Luhut melakukan pembahasan kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat di bidang pertahanan dan teknologi, serta bertukar pandangan mengenai geopolitik global.