Pasar Ritel China Diproyeksi Tembus US$6 Triliun Tahun Ini

CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2020 20:36 WIB
Presiden Xi Jinping menyebut pasar ritel China berpotensi tembus US$6 triliun pada akhir tahun, karena mengadopsi perdagangan internasional.
Presiden Xi Jinping menyebut pasar ritel China berpotensi tembus US$6 triliun pada akhir tahun, karena mengadopsi perdagangan internasional. (AFP/Anthony Wallace).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasar ritel China diproyeksi tembus US$6 triliun hingga akhir tahun nanti. Hal ini disampaikan Presiden China Xi Jinping mengutip proyeksi berbagai organisasi di dunia terhadap bisnis ritel Negeri Tirai Bambu.

Menurut Xi, proyeksi skala bisnis ritel yang besar tersebut karena adopsi paradigma perdagangan internasional ke sistem perekonomian China.

"Diproyeksikan, oleh banyak institusi internasional, bahwa pasar retail China akan mencapai ukuran US$6 triliun pada tahun ini," ujar Xi lewat video conference pada pembukaan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Kamis (19/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Xi mengaku China tak mau menutup diri dari pasar global, melainkan membuka diri terhadap kerja sama yang memperkuat sirkulasi pasar domestik dan internasional.

Dia yakin perkembangan paradigma ini akan membantu China dalam mewujudkan potensi pasar raksasa yang dimilikinya. Sebagai gambaran, China memiliki populasi sebesar 1,4 miliar jiwa dengan PDB per kapita mencapai US$10 ribu.

Tak heran, Xi optimistis China mampu menjadi ekonomi terbesar dunia menggeser Amerika Serikat (AS). Dia juga bersumpah akan menjadikan negaranya sebagai pusat atau titik poros perdagangan bebas global.

Dia juga berjanji terbuka untuk berdagang dan melawan segala upaya yang dilakukan sejumlah pihak untuk memisahkan ekonomi China dengan dunia.

Di kesempatan sama, meski dihantam oleh pandemi covid-19, Xi menyebut importasi barang China telah kembali ke level normal atau setara dengan jumlah impor tahun lalu.

Perekonomian China mulai bergairah, dia membeberkan pada September lalu, Beijing berhasil memboyong 22 ribu perusahaan dari 148 negara dalam acara China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) yang dihelat September lalu baik online maupun offline.

"Tak lama yang lalu, China International Import Expo berhasil digelar di Shanghai. Sebanyak 124 negara dan wilayah ikut berpartisipasi. Area pameran semakin diperluas, lebih banyak kerja sama diteken mencapai US$72,62 miliar," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER