Corona, Penyaluran KPR dan Kredit Mobil-Motor BCA Anjlok

CNN Indonesia
Rabu, 25 Nov 2020 10:46 WIB
Dirut BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit kepemilikan rumah (KPR) anjlok saat pandemi covid-19.
Dirut BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit kepemilikan rumah (KPR) anjlok saat pandemi covid-19.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pandemi covid-19 telah membuat penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit kepemilikan rumah (KPR) perusahaanya anjlok.

Sebelum pandemi, kata Jahja, BCA dapat menyalurkan kredit KKB sebesar Rp2,5 triliun per bulan. Namun, ketika kasus corona pertama kali diumumkan di Indonesia pada Maret 2020, penyaluran kredit KKB terjun menjadi Rp90 miliar.

"KKB dari Rp2,5 triliun sebulan sebelumnya itu cuma Rp90 miliar pada April. Mei naik Rp180 miliar tapi kan masih jauh banget, Juni Rp400 miliar," ucapnya dalam webinar Virtual Jakarta CMO Club: Preparing for Economic Recovery, Selasa (24/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara KPR, dari yang sebelumnya bisa tersalurkan Rp2,5 triliun per bulan, menyusut menjadi hanya Rp800 miliar sampai Rp1 triliun.

"KPR kami dari Rp2,5 triliun turun pada April-Mei jadi Rp800 miliar sampai Rp1 triliun. Padahal kalau kami bikin event, jumlahnya bisa luar biasa bahkan lebih dari Rp2,5 triliun," tuturnya.

Karena itu lah, kata Jahja, pihaknya mulai memutar otak agar kinerja bisnis tetap tumbuh. Pada September dan Oktober, BCA akhirnya melakukan promosi besar-besaran melalui virtual terkait dengan promosi KPR.

"Kami kaget pada saat itu berhasil dalam satu bulan dari September sampai 10-an Oktober. Hasilnya Rp7,5 triliun permintaan yang masuk, itu menyatakan dengan virtual marketing ternyata hasilnya luar biasa," ucapnya.

Meski demikian, Yahya mengakui bahwa para nasabah belum sepenuhnya mengerti terkait dengan informasi online tanpa pendampingan langsung dari customer care BCA.

Proses promosi virtual tanpa adanya sentuhan 'manusia', menurut Jahja, mungkin hanya akan membuat BCA bisa menyalurkan Rp1,5 triliun dari Rp7,5 triliun permintaan yang masuk.

"Mungkin cuma 20 persen. Sisanya adalah bagaimana tetap cabang-cabang kami mendekati nasabah dengan call center memberikan penjelasan dan langsung ditangkap dan ditelusuri kebutuhannya apa sehingga akhirnya kami berhasil," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER