PT Maybank Indonesia menyatakan menyatakan tengah melakukan mediasi untuk mengganti kerugian tabungan sebesar Rp22 miliar milik nasabah Winda Lunardi yang raib beberapa waktu lalu.
Namun, Juru Bicara Maybank Indonesia Tommy Hersyaputera mengatakan uang ganti rugi yang baru disiapkan perusahaannya tidak full Rp22 miliar, melainkan hanya Rp16,8 miliar. Sementara sisanya masih menunggu proses penyidikan yang dilakukan oleh Kepolisian.
"Saat ini proses mediasi yang difasilitasi Departemen Perlindungan Konsumen, Otoritas Jasa Keuangan masih terus berjalan. Melalui mediasi tersebut, kami sudah menyatakan kesiapan kami untuk mengganti sebesar Rp16,8 miliar," ucap Tommy saat dihubungi CNNIndonesia.com Selasa (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta kerja sama berbagai pihak agar menghormati proses hukum yang tengah berjalan. Ia berharap, nantinya proses tersebut akan memperjelas pihak-pihak yang terlibat dalam pembobolan tabungan tersebut.
"Mohon kerja sama dari semua pihak untuk kita bersama-sama menghormati proses penyidikan yang masih terus dilakukan oleh teman-teman di Kepolisian, yang kami harapkan nantinya bisa makin memperjelas peran pihak-pihak penerima dana," tuturnya.
Tommy juga enggan memaparkan sudah sejauh mana proses penyidikan yang dilakukan kepolisian terkait dengan perkara tersebut. "Sebaiknya kami tidak mendahului pihak berwajib dengan membuat pernyataan spekulatif dan tendensius," tandasnya.
Saldo tabungan senilai Rp22 miliar milik Winda Lunardi lenyap. Kasus terungkap dari laporan Herman Lunardi sebagai pelapor. Ia merupakan orang tua dari Winda.
Dalam perkara ini, polisi sudah menetapkan Kacab Maybank Canag Cipulir menjadi tersangka. Ia diduga membobol saldo ATM korban dengan modus melalui iming-iming sejumlah keuntungan dalam skema tabungan berjangka kepada korban.
Namun, Maybank Indonesia melalui kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea mencium ada kejanggalan dalam kasus hilangnya tabungan tersebut.
Kejanggalan salah satunya terlihat dari aliran uang yang dibobol. Ia menambahkan terdapat pembelian polis di salah satu perusahaan asuransi yang dilakukan oleh Kepala Cabang Maybank Cipulir berinisial A dengan menggunakan uang Winda.
Tapi, uang tersebut justru digunakan untuk membeli polis asuransi senilai Rp6 miliar atas nama Winda. Tak berhenti sampai di situ.
Hotman juga mengatakan uang yang digunakan untuk membeli polis itu justru kembali ditransfer ke rekening ayah Winda, herman Lunardi senilai Rp4,8 miliar.
Meskipun mencium kejanggalan, Hotman mengatakan kliennya akan mengganti uang nasabah itu. Penggantian saldo tersebut dilakukan sebagai itikad baik Maybank Indonesia.
"Dia (Maybank Indonesia) mau bayar, Maybank bersedia bayar, walaupun ada keganjilan parah," ucap Hotman dalam wawancara bersama KompasTV, dikutip Jumat (13/11).
Head Governance Bank Maybank Indonesia Esti Nugraheni menyatakan pihaknya sedang menjajaki beberapa opsi tata cara penggantian tabungan senilai Rp22 miliar milik atlet e-sport Winda Lunardi yang hilang beberapa waktu lalu.
Dalam keterbukaan informasi kepada BEI, mereka menyampaikan salah satu opsi yang sedang dijajaki adalah mediasi yang didukung oleh Departemen Perlindungan Konsumen OJK.
Ia mengatakan dalam upaya mediasi itu, pihaknya tetap mempersiapkan sejumlah dana pengganti yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun, untuk melakukan mediasi dan penggantian tabungan tersebut, pihaknya berharap dua belah pihak nantinya mematuhi proses hukum yang berlangsung.
"Perlu kami sampaikan bahwa, kami tidak pernah berencana untuk menunda penggantian dana Nasabah yang terdampak. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu melalui proses investigasi secara menyeluruh," kata Esti.