BI Sebut Ekonomi Jatim Punya Potensi Kalahkan DKI

CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2020 21:33 WIB
BI menyebut ekonomi Jawa Timur punya potesi mengalahkan DKI Jakarta karena mereka memiliki tiga potensi besar. Salah satunya, industri rumah tangga tangguh.
BI menyebut ekonomi Jatim punya potensi menyalip DKI Jakarta. Ilustrasi. (Istockphoto/Murmakova).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) menilai Jawa Timur memiliki potensi mengalahkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan potensi itu bisa muncul jika Pemprov Jatim getol mendatangkan investasi ke wilayahnya. Menurutnya, bila itu dilakukan, bukan tak mungkin dalam waktu 5-10 tahun ke depan Jatim PDRB Jatim bisa di atas ibu kota.

"Saya seloroh sempat pernah bicara dengan Bu Gubernur kalau Jatim bisa berpotensi mengalahkan DKI, selama ini GDP kita kalah sama GDP DKI," katanya saat membuka East Java Investival 2020, Kamis (26/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai perbandingan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) PDRB DKI tercatat sebesar Rp 2.840,33 triliun pada 2019 kemarin. Sedangkan PDRB Jatim hanya senilai Rp2.352,43 triliun.

Ini artinya, PDRB DKI masih lebih tinggi sekitar 17 persen dari Jatim. Ia mengatakan selisih itu tak terlalu jauh.

Supaya selisih bisa dikejar, Difi mengatakan Jatim perlu memperbaiki konektivitas. Ia mengatakan jika itu bisa diperbaiki, Jatim akan bisa dengan mudah menggeser posisi DKI.

Apalagi, Difi menilai Jatim merupakan wilayah yang menjanjikan karena merupakan penyangga dari kawasan Timur Indonesia. Setidaknya ada 3 faktor yang melandasi argumennya tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Pertama, Jatim memproduksi hampir seluruh makanan yang didistribusikan di Indonesia, kecuali kacang kedelai dan bawang putih. Kedua, Jatim menyangga 40 persen dari kebutuhan barang pokok di kawasan Timur Indonesia.

Ketiga, industri rumah tangga (RT) Jatim cukup tangguh. Itu terbukti di setiap pertumbuhan e-commerce diikuti oleh peningkatan produksi di Jatim.

Bahkan, sebelum pandemi ia memproyeksikan ekonomi Jatim mampu bertumbuh sebesar 5,8 persen hingga 7 persen karena didorong oleh tiga proyek strategis nasional yaitu pembangunan Gerbangkertosusila, Selingkar Wilis, dan kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS).

"Sekitar 90 persen perusahaan besar kantor pusatnya di Jakarta, sehingga tercatat nilai tambah di Jakarta. Saya bilang seandainya ada beberapa perusahaan yang pindah ke Surabaya, saya sangat yakin gampang GDP Jatim akan melebihi Jakarta," pungkasnya.

(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER