REKOMENDASI SAHAM

Pilihan Saham di Tengah Momentum Reli IHSG

wel | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2020 06:40 WIB
Analis menyebut ada sejumlah saham yang bisa dijadikan pilihan di tengah reli indeks yang terjadi belakangan ini. Berikut rinciannya.
Sejumlah analis memberikan rekomendasi saham yang bisa dilirik di saat IHSG sedang mengalami reli penguatan. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu menguat 3,8 persen sehingga bisa menetap di level 5.783. Itu terjadi setelah asing melakukan beli bersih sebesar Rp300,55 miliar.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyebut saat ini pasar keuangan, tak terkecuali pasar modal, tengah optimis dengan kemungkinan vaksin covid-19 akan tersedia secara bertahap mulai tahun depan.

Keyakinan ini diawali dari temuan vaksin corona Pfizer-BioNTech yang diklaim memiliki efektivitas sampai 95 persen dalam melawan virus corona. Mereka telah menyelesaikan uji klinis tahap tiga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vaksin hasil duo AS-Jerman ini tengah menunggu persetujuan dari badan otoritas kesehatan AS dan Inggris. Jika restu diberikan, vaksin dapat mulai didistribusikan dalam waktu 24 jam setelah pengumuman dibuat.

Selain Pfizer, perusahaan bioteknologi asal AS, Moderna, juga membuat klaim vaksin yang mereka kembangkan memiliki tingkat keberhasilan dalam melawan corona sampai 94 persen.

"Kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimis akan pemulihan ekonomi akan segera terjadi," katanya dikutip dari risetnya, Senin (30/11).

Selain vaksin, Hans bilang pasar juga ditopang oleh sikap Trump yang mulai melunak terhadap hasil pilpres AS. Ini tercermin dari kemauannya dalam menyediakan sumber daya federal bagi tim Presiden Terpilih, Joe Biden, untuk melakukan transisi ke Gedung Putih.

[Gambas:Video CNN]

Trump juga telah menyatakan kesediaannya untuk meninggalkan jabatan jika Lembaga Pemilihan Umum (Electoral College) mengukuhkan kemenangan Biden.

Meski masih menuding kemenangan Biden disebabkan oleh kecurangan sistematis, namun sikap Trump memberi sinyal bahwa proses transisi akan berjalan dengan mulus.

Ia mengatakan penurunan ketegangan politik AS tersebut berpotensi menjadi katalis positif yang mendorong pasar saham untuk terus reli. Sehingga kekhawatiran pelaku pasar akan tertundanya kucuran stimulus akibat konflik politik pun otomatis tereliminasi.

"Dari global karena Donald Trump mengizinkan proses transisi ke Biden yang membawa sinyal positif ke pasar karena selama ini orang memperkirakan akan ada konflik yang menyebabkan proses stimulus akan tertunda," jelasnya.

Selain itu, keputusan Biden menominasi eks kepala Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan mendapat apresiasi positif dari pasar karena meningkatkan harapan stimulus fiskal besar.

Pasalnya, Yellen yang merupakan seorang ekonom tenaga kerja diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk mendorong ekonomi keluar dari resesi akibat pandemi virus corona.

"Yellen juga memperhatikan utang AS yang meningkat pesat dan defisit anggaran yang memburuk. Harapan stimulus fiskal yang lebih besar di era Biden kembali meningkat," imbuhnya.

Kabar positif bertubi-tubi tersebut, kata Hans, menjadi euforia untuk para investor. Melihat kuatnya katalis penopang indeks, Hans melihat potensi penguatan masih akan berlanjut pada pekan pertama Desember.

Dari dalam negeri sendiri, ia melihat kalau kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia meningkat. Hal ini seiring dengan pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa Indonesia memiliki kondisi perekonomian terbaik kedua setelah China di antara negara G20.

Lebih lanjut, ia bilang data menunjukkan sejak 1 Oktober lalu terdapat aliran dana gabungan senilai US$48 miliar masuk ke sembilan bursa saham. Kesembilan bursa itu milik Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

"Optimisme investor ritel ditambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini," ujarnya.

Untuk pekan ini, Hans merekomendasikan koleksi saham di sektor yang belum pulih sepenuhnya seperti properti yang masih terkontraksi sebesar 24,88 persen dari pembukaan tahun (year to date).

Adapun saham pilihannya adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Namun, ia tak menentukan harga beli maupun target.

Selain itu, Hans juga melihat peluang di sektor pertambangan terutama yang bergerak di penggalian batu bara seiring dengan meningkatnya kuota impor China pada tahun ini sebesar 20 juta metrik ton (mt).

Indonesia sebagai negara penghasil batu bara dinilai Hans akan diuntungkan, apalagi dengan renggangnya hubungan China dengan negara produsen batu bara lainnya, Australia.

Sinyal tersebut telah terlihat dengan komitmen China membeli batu bara Indonesia dengan nilai transaksi sebesar US$1,46 miliar atau setara Rp20,6 triliun (kurs Rp14.109).

Kesepakatan tertuang dalam perjanjian antara Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) dengan China Coal Transportation and Distribution (CCTDA) yang ditandatangani pada pekan lalu.

Karena itu, dia menyarankan investor untuk mengoleksi saham-saham di sektor terkait seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Sepaham, Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo juga menyarankan investor untuk memantau saham-saham di sektor pertambangan dan energi.

Dia bilang pertemuan OPEC yang membahas keputusan pemangkasan produksi minyak mentah dunia cenderung memberikan sentimen positif menjelang penutupan tahun.

Berbagai pihak berspekulasi bahwa negara-negara yang tergabung dalam OPEC+ akan menyetujui pemangkasan produksi minyak pada tahun depan untuk menjaga harga. Jika demikian, Lucky melihat potensi minyak mentah dapat terus naik menuju level US$50.

Seperti diketahui, harga minyak unjuk gigi dan menguat dalam 4 minggu berturut-turut berkat vaksin covid-19 dan harapan pemangkasan produksi oleh OPEC+.

"Pasar juga sedang menantikan indeks produksi di AS yang akan diumumkan tanggal 4 Jan 2021," ujar dia.

Lucky merekomendasikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Perosea Tbk (PTRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PTBA dengan harga target masing-masing sebesar Rp1.471, Rp2.031, Rp1.281, dan Rp2.511.

(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER