5 Saham yang Paling Banyak Dijual Asing saat IHSG Anjlok

CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2020 15:22 WIB
Investor mencatatkan jual bersih hingga Rp2,55 triliun. Berikut lima saham yang paling banyak dilepas asing.
Investor mencatatkan jual bersih hingga Rp2,55 triliun. Berikut lima saham yang paling banyak dilepas asing. Ilustrasi. (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 2,84 persen menjadi 5.619 pada perdagangan sesi II, Senin (30/11) pukul 14.52 JATS.

Mengutip RTI, hingga pukul 14.52 WIB investor melakukan transaksi sebesar Rp21,17 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 29,73 miliar saham.

Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp2,55 triliun. Lalu, di pasar reguler tercatat net buy sebesar Rp2,43 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah tersebut, ada lima emiten yang paling banyak dilepas asing. Berikut daftarnya.

-PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM dijual asing sebanyak Rp434,5 miliar.

-PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA dijual asing sebanyak Rp262,9 miliar.

-PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI dijual asing sebanyak Rp257,4 miliar.

-PT Astra Internasional Tbk atau ASII dijual asing sebanyak Rp192,8 miliar.

-PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk atau ICBP dijual asing sebanyak Rp171,4 miliar.

Tren penurunan sudah terjadi sejak pembukaan perdagangan. IHSG dibuka turun ke 5.779, lalu IHSG sempat naik ke level 5.796, namun setelah itu kembali longsor.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan rekor kasus tersebut membuat kepanikan di pasar. Mereka khawatir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberlakukan PSBB ketat kembali sehingga memperlambat pemulihan ekonomi.

"Kasus covid-19 ini naik cukup banyak, sehingga beberapa berita yang beredar mengatakan kemungkinan Jakarta akan PSBB ketat lagi, karena minggu lalu tim dokter mengatakan ruang isolasi sudah penuh," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (30/11).

Selain kenaikan kasus covid-19, Hans memprediksi jatuhnya indeks saham dipicu aksi profit taking (ambil untung) investor. Pasalnya, IHSG sudah terbang cukup tinggi.

Tengok saja, pada awal November lalu IHSG masih berada di posisi 5.115. Sedangkan hingga hari ini, IHSG sudah di perdagangan di rentang 5.600-5.700-an.

"Pasar sudah naik banyak, jadi profit taking hal yang wajar terjadi di pasar," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER