Pemerintah akan membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang bertanggung jawab mengelola dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Nantinya, konsep LPI tersebut akan meniru konsep lembaga serupa di sejumlah negara.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menuturkan konsep LPI nantinya lebih menyerupai konsep entitas serupa dari Rusia, yakni Russian Direct Investment Fund.
"Ini (Russian Direct Investment Fund) kira-kira lebih mirip dari yang akan kami bikin," ujarnya dalam acara Serap Aspirasi Implementasi UU Cipta Kerja, Rabu (2/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan Russian Direct Investment Fund mengelola dana sebesar US$10 miliar. Dari dana tersebut, mereka berhasil menarik investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FD) sebesar US$40 miliar, atau 4 kali lipat dari dana kelolaan awal.
"Bentuknya adalah fund di bawah Development Bank of Russia," katanya.
Meski dana yang dikelola besar, namun posisi Russian Direct Investment Fund di global adalah peringkat 41. Sementara itu, tujuan pembentukan lembaga tersebut, yakni meningkatkan FDI, menggandeng partner investor, dan mendorong kerja sama antar pemerintah atau government to government.
Menurutnya, tujuan pembentukan Russian Direct Investment Fund ini serupa dengan pembentukan LPI.
"Tujuan kami datangkan investasi dalam negeri untuk bisa diinvestasikan di berbagai proyek dalam negeri, jadi yang mirip adalah Russian Direct Investment Fund," tuturnya.
Namun, ia mengatakan pemerintah tidak hanya belajar dari satu negara. Tujuannya, agar pembentukan LPI bisa mengambil best practice dari lembaga pengelola dana abadi lainnya sehingga bisa mengikuti standar internasional.
"Kami lakukan kajian, bertemu direktur SWF berbagai negara, kami kemudian tidak hanya belajar dari satu saja, kami belajar dari banyak SWF walaupun akhirnya tidak semuanya applicable (dapat diaplikasikan) di Indonesia," tuturnya.
Ia mengatakan pengelola dana abadi lain yang menjadi perbandingan adalah Norges Bank Investment Management asal Norwegia dan Khazanah Nasional dari Malaysia.
Norges Bank merupakan pengelola dana abadi terbesar di kancah global dengan dana kelolaan senilai US$1.009 miliar. Pemerintah Norwegia membangun entitas tersebut untuk mengelola dana hasil penambangan minyak mereka.
"Jadi, mereka gunakan dana hasil produksi minyak untuk ditabung dan digandakan, sebab mereka sadar minyak mereka tidak akan selamanya ada dan hasil minyak dikembangkan terus jadi berlangsung berbagai generasi," katanya.
Sementara itu, Khazanah Nasional berada di peringkat 29 secara global. Entitas asal Negeri Jiran itu mengelola dana sebesar US$42 miliar.
Berbeda dengan 2 entitas sebelumnya, Khazanah Nasional mengelola aset yang berasal dari kekayaan pemerintah Malaysia.
Dana tersebut dikembangkan menjadi lebih besar untuk tujuan mendorong perkembangan sektor strategis di Malaysia dan meningkatkan daya saing Malaysia.