Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan menjadi anggota Dewan Pengawas dana abadi investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Penunjukkan ini sesuai dengan ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan anggota Dewan Pengawas dana abadi akan berjumlah 5 orang.
"Dewan pengawas itu ada 5 orang, 2 sudah pasti ex officio, yaitu ketua merangkap anggota, adalah Menteri Keuangan. Satu anggota lagi adalah Menteri BUMN, jadi kalau ditanya, apakah sudah ada? Sudah 2 orang itu," ujarnya dalam acara Bincang Bareng DJKN dengan tema Dukungan Pemerintah Kepada BUMN pada APBN 2020, Jumat (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, 3 anggota Dewan Pengawas LPI lainnya berasal dari golongan profesional. Nantinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri yang akan memilih anggota Dewan Pengawas LPI melalui proses seleksi.
Sedangkan proses seleksi akan dilakukan oleh Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, bersama sejumlah panitia seleksi lainnya.
"Setelah seleksi dilakukan, diserahkan kepada bapak presiden. Itu pun bapak presiden sesuai dengan UU akan berkonsultasi kepada DPR, apakah nama2 tersebut acceptable (diterima) atau tidak," jelasnya.
Selain Dewan Pengawas, pemerintah juga akan membentuk Dewan Direksi LPI sebanyak 5 orang. Susunan Dewan Direksi LPI, lanjut Isa, akan dipilih oleh Dewan Pengawas yang berasal dari kalangan profesional.
"Jadi, kami berharap awal tahun depan, LPI ini bisa mulai beroperasi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Isa menjelaskan dana abadi akan digunakan untuk 3 fokus. Pertama, untuk memaksimalkan aset negara.
"Jadi, dia pokoknya cari cara, supaya aset yang sudah kita miliki ini menjadi lebih tinggi nilainya, mendapatkan revenue yang sebanyak-banyaknya, dan sebagainya," katanya.
Kedua, dana abadi akan dimanfaatkan untuk pembangunan dalam negeri. Ketiga, dana abadi digunakan untuk kepentingan stabilitas keuangan negara. Ia menuturkan dana abadi diharapkan bisa mendukung kebijakan countercyclical dari pemerintah.
"Biasanya pada saat ekonomi bagus, dia akan mencoba mengakumulasi aset. Tapi, saat ekonomi negaranya terganggu, dia bisa melakukan cash fund untuk aset, supaya cash-nya tetap stabil," tuturnya.
(ulf/sfr)