Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan asal mula ide pembentukan dana abadi pendidikan yang kini dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Menurutnya hal tersebut didasarkan pada dua alasan yakni pragmatis dan strategis.
Alasan pragmatis dilatarbelakangi oleh alokasi dana pendidikan sebesar 20 persen dari APBN tak selalu habis terserap. Padahal, tiap tahun jumlahnya juga terus meningkat seiring dengan bertambahnya APBN.
"Maka semenjak tahun 2008-2009 ide saya untuk membuat dana abadi itu muncul, karena saya khawatir kalau setiap tahun harus dialokasikan dan harus habis, terus tiba-tiba kita nggak siap dengan program," ujar Sri Mulyani dalam Studium Generale yang digelar LPDP, Senin (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementaram alasan strategis pembentukan LPDP, lanjutnya, didasarkan pada fakta minimnya banyak mahasiswa terbaik Indonesia yang dapat berkuliah di universitas terbaik di luar negeri. Bahkan, di kementeriannya sendiri, lulusan S3 dari luar negeri saat itu hanya berjumlah lima orang.
"Ngobrol sama menteri keuangan Malaysia-Mingapura, mereka dengan bangga cerita: saya kirim 100 orang Development School of Economics, terus saya balik ke Kementerian Keuangan saya tanya berapa S3 di tempat saya yang lulusan luar negeri, waktu itu tidak ada lima orang," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Sri Mulyani juga menyampaikan rasa bangganya lantaran mayoritas peserta LPDP berasal dari kalangan perempuan. Tahun ini terdapat 1.659 penerima beasiswa yang terdiri 784 pria dan 875 wanita.
54 penerima beasiswa di antaranya akan melanjutkan studi jenjang doktor spesialis, 1.282 jenjang magister dan 323 akan melanjutkan jenjang doktoral.
LPDP sendiri sampai saat ini telah memberikan beasiswa 25.326 penerima beasiswa di berbagai negara untuk menempuh studi di berbagai bidang ilmu dan telah meluluskan 11.767 alumni penerima beasiswa yang siap berkontribusi di Indonesia.
"784 orang adalah laki-laki 875 perempuan, saya senang kelihatan sekali kalau perempuan itu dikasih kesempatan di tingkat yang paling tinggi itu porsinya lebih banyak perempuan," tandasnya.