Raksasa ritel Amerika Serikat (AS) Walmart akan memberi bonus pekerja senilai US$388 juta atau setara Rp5,47 triliun (asumsi kurs Rp14.100 per dolar AS) pada 24 Desember mendatang.
Jika dirinci, pekerja tetap (full time) akan mendapat bonus senilai US$300 atau Rp4.320.000 per orang. Sementara, pekerja paruh waktu (part time) bakal mengantongi bonus US$150 atau Rp2.115.000 per orang.
Sebagai catatan, perusahaan memiliki total pekerja sebanyak 1,5 juta orang dan lebih dari 60 persennya merupakan pekerja tetap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bonus ini menjadikan total bonus yang diberikan Walmart sepanjang 2020 sebanyak 4 kali. Selain bonus, perusahaan juga memberikan tunjangan kinerja kuartalan dengan total kucuran dana sebesar US$2,8 miliar.
Namun, sejumlah pihak mengkritik bonus yang diberikan perusahaan selama pandemi covid-19 masih kurang. Pasalnya, Walmart merupakan bisnis yang tergolong mendesak dan buka sepanjang pandemi.
Penjualan dan untung Walmart naik pesat tahun ini, harga sahamnya, WMT, melonjak 25 persen sepanjang tahun.
Serikat butuh dan grup advokasi pekerja serta kongres lainnya mengatakan pekerja Walmart harusnya menerima kenaikan gaji per jam secara permanen atau mendapat tambahan komponen seperti hazard pay karena karyawan bekerja di tengah pandemi.
"Meski pemberian bonus menunjukkan apresiasi para pekerja yang berkorban di garis paling depan, namun pemberian tak cukup," kata Molly Kinder dari institusi think tank Brookings Institution, dikutip dari CNN Business pada Jumat (4/12).
Walmart membayar pekerjanya mulai dari US$11 per jam, jauh lebih rendah dari kompetitornya yang lain sebesar US$15 per jam.
Kinder juga mencatat perusahaan memberikan bonus 25 persen lebih kecil dari tahun lalu meski keuntungan perusahaan naik tahun ini.
Lihat juga:Mengenang Masa Kejayaan Golden Truly |