Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah cadangan devisa mencapai US$133,6 miliar per akhir November lalu. Posisi itu terpantau turun tipis bila dibandingkan akhir Oktober, yaitu sebesar US$133,7 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan turunnya cadangan devisa itu dipengaruhi penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, penerimaan pajak, dan devisa migas.
"Serta pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah," tuturnya dikutip dalam keterangan resmi, Senin (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,9 bulan impor atau 9,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Bank sentral menyatakan angka cadangan devisa saat ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," terang dia.
Ke depan, lanjutnya, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai. Kondisi ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.