Bank Indonesia (BI) menyebut ada lima syarat kebijakan untuk memperkuat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bila lima syarat itu dipenuhi, BI menilai ekonomi Indonesia akan cepat pulih dari dampak pandemi covid-19.
Pertama, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pembukaan bertahap sejumlah sektor produktif yang dinilai aman, sehingga bisa menggerakkan roda ekonomi.
Pembukaan ekonomi bisa ditingkatkan sejalan dengan pengembangan vaksin corona disertai disiplin penerapan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vaksinasi dan disiplin sangat penting agar kesehatan terjaga, mobilitas kembali normal, dan dampak rambatan sektor keuangan dan moneter dapat dicegah," ujarnya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020, Kamis (3/12).
Kedua, percepatan realisasi stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah senilai Rp695,2 triliun. Per 25 November 2020 lalu, serapannya sebesar Rp431,54 triliun atau setara 62,1 persen dari pagu.
Ketiga, dorongan pada penyaluran kredit perbankan. Karena itu, lanjutnya, dibutuhkan dorongan pada penawaran dan permintaan kredit perbankan.
Dari sisi penawaran, ia menuturkan jika likuiditas perbankan meningkat, sehingga perbankan memiliki kemampuan menyalurkan kredit. Namun, masih ada ganjalan dari sisi suku bunga kredit tinggi.
Karenanya, Perry meminta perbankan menurun suku bunga kredit mengingat bank sentral telah memangkas suku bunga acuan ke level 3,57 persen.
"Sudah saatnya perbankan segera turunkan suku bunga dan salurkan kredit sebagai komitmen bersama Pemulihan Ekonomi Nasional," jelasnya.
Keempat, stimulus moneter dan makroprudensial. Stimulus yang dikeluarkan BI selama pandemi, antara lain pelonggaran moneter lewat instrumen kuantitas atau quantitative easing (QE) dengan suntikan dana dan berbagi beban (burden sharing) dengan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dana penanganan covid-19.
Kelima, langkah yang diperlukan untuk memperkuat pemulihan ekonomi nasional adalah digitalisasi ekonomi dan keuangan. Ia menegaskan BI akan menggunakan seluruh instrumen untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"BI akan senantiasa terus arahkan seluruh instrumen kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.