Bursa berjangka Amerika Serikat (AS) mulai memperdagangkan air sebagai salah satu komoditas baru. Perdagangan perdana Indeks Air Nasdaq Veles California yang mengukur rata-rata volume tertimbang air mulai dilakukan melalui NQH20 di Chicago Mercantile Exchange pada Senin (7/12).
Sebelumnya, komoditas air tidak pernah diperdagangkan secara berjangka. Jual beli air umumnya hanya sebatas penjualan hak pompa untuk mengambil air tanah atau air dari bendungan.
Inisiasi perdagangan air secara berjangka muncul untuk menjamin kebutuhan air di musim kemarau. Selain itu, agar pembeli bisa mendapatkan harga air yang lebih stabil rendah ketika musim tersebut, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan sektor pertanian yang membutuhkan banyak air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, ketika air baru dibeli saat musim kemarau, harga cenderung sudah lebih tinggi. Namun, dengan kontrak berjangka, pembeli diharapkan mampu membayar dengan harga yang lebih rendah di kemudian hari ketika kebutuhan meningkat.
Hal ini turut memberi transparansi bagi pasar terkait stok air. Selain itu, komoditas berjangka baru bisa menambah instrumen bagi pelaku keuangan di pasar.
Perdagangan komoditas air secara berjangka dimulai di AS karena merupakan negara konsumen air terbesar kedua di dunia. Kebutuhan air AS utamanya berasal dari California yang memiliki tingkat konsumsi mencapai 9 persen dari total kebutuhan dari seluruh negara bagian di AS.
Sebagai catatan, kebutuhan air di California mencapai empat kali lipat dari negara bagian lain. Transaksi air di California tembus US$2,6 miliar pada 2012-2019, namun kawasan itu masih kerap dilanda kekeringan.
Lihat juga:BEI Luncurkan Kontrak Berjangka IDX30 Future |
"California memiliki periode kondisi kering yang lama diikuti dengan periode singkat kondisi sangat basah," kata Patrick Wolf, pengembang produk utama dengan Nasdaq Global Indexes seperti dilansir dari CNN Business.
Kebutuhan air di California cukup tinggi karena memiliki sektor pertanian yang besar. Selain itu, komoditas tani yang dikembangkan memang membutuhkan banyak air seperti kacang almond dan pistachio.
Sebelumnya, petani harus membeli air tambahan untuk panen, namun kini dengan perdagangan berjangka, petani akan mendapat kepastian stok dan harga.
"Kepastian harga adalah apa yang Anda beli," ucap Clay Landry, Direktur Pelaksana dan Prinsipal WestWater Research, konsultan data air.
Di sisi lain, komoditas berjangka ini muncul untuk mengantisipasi kelangkaan air di masa depan. Untuk itu, perlu inovasi dari pengelolaan stok dan harga.
"Kelangkaan air adalah salah satu tantangan terbesar abad ke-21," tutur Kepala Global Produk Ekuitas dan Investasi Alternatif CME Group Tim McCourt.
Lihat juga:Membidik Saham Ciamik Sambut Vaksin Corona |