Pemerintah berencana memasukkan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN ke merger tiga bank syariah pelat merah yang sebelumnya sudah disepakati sejak Oktober 2020. Rencananya, UUS BTN akan bergabung dengan merger pada kuartal III 2021.
Sebelumnya, pemerintah memerger tiga bank syariah, yaitu PT Bank BRISyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Targetnya, proses merger selesai dan bank bisa beroperasi mulai Februari 2021.
Rencana ini diungkap Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Saat ini, Kementerian BUMN tengah mempelajari skema penggabungan UUS BTN ke merger tiga bank syariah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya sedang kami pertimbangkan," ungkap Tiko, sapaan akrabnya, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/12).
Kendati begitu, Tiko belum ingin mengungkap seperti apa mekanisme merger yang akan dilakukan. Pasalnya, saat ini UUS BTN belum melepas diri menjadi entitas terpisah dari BTN alias spin off.
Saat ini, belum diungkap apakah merger UUS BTN ke tiga bank syariah lainnya akan dilakukan setelah spin off atau bisa langsung digabungkan meski masih berstatus UUS.
"Sedang kami pelajari mekanismenya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Tiko bilang waktu ideal untuk menggabungkan UUS BTN ke merger bank syariah kemungkinan pada kuartal III 2021. Pasalnya, pemerintah ingin melihat dulu performa hasil merger mulai awal hingga pertengahan tahun depan.
"Kami selesaikan dulu mergernya. Mungkin di triwulan III tahun depan (baru UUS gabung ke merger)," jelasnya.
Sementara Direktur Utama BTN Pahala Mansury pernah mengungkapkan soal peluang perusahaan untuk ikut bergabung dalam merger bank syariah BUMN lainnya. Namun, proses itu belum dilakukan saat ini karena status UUS belum menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
"Jadi, memang kami belum ikut dalam proses merger yang dilakukan oleh tiga bank Himbara lainnya," kata Pahala.
Berdasarkan estimasi pemerintah, merger tiga bank syariah akan membuat aset bank syariah BUMN tembus Rp220 triliun sampai Rp225 triliun pada Februari 2021. Lalu, akan meningkat jadi Rp390 triliun pada 2025.
Ramalan lain memperkirakan bank syariah BUMN bisa menempati posisi ketujuh atau kedelapan di jajaran bank terbesar di Indonesia. Pasalnya, pembiayaan dari bank syariah BUMN diperkirakan bisa tembus Rp272 triliun dan pendanaan sekitar Rp335 triliun.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meyakini merger tiga bank syariah BUMN berpotensi melahirkan bank syariah 10 besar di kancah global.
"Bank syariah baru ini diharapkan memiliki kemampuan besar, dalam menciptakan peluang bisnis dan menjadi pemain penting dalam global, serta berpotensi jadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar," kata Ma'ruf beberapa waktu lalu.