Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mengungkap sejumlah jurus yang bisa diterapkan pemerintahan Jokowi untuk mendongrak perekonomian nasional hingga 2024. Termasuk, bangkit dari tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona atau covid-19.
Ekonom ADB untuk Indonesia Yurendra Basnett mengatakan jurus pertama, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program kesehatan dan sosial. Salah satunya, meningkatkan sistem perawatan kesehatan bagi masyarakat.
"Juga melalui program perlindungan sosial, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja," ucapnya dalam konferensi pers virtual mengenai proyeksi ekonomi ADB periode Desember 2020, Kamis (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, melalui kebijakan pemulihan dan akselerasi ekonomi. Caranya dengan mereformasi struktur politik dan ekonomi di dalam negeri.
Selain itu dengan memobilisasi sumber daya domestik. Begitu juga dengan pendalaman dan inklusi pasar keuangan serta pembangunan infrastruktur berkualitas.
"Khususnya infrastruktur di bidang transportasi, energi, dan perkotaan yang layak huni," ujarnya.
Ketiga, memperkuat ketahanan dalam bidang mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Lalu, membuat manajemen risiko bencana dan sistem keuangan yang memadai.
Tak ketinggalan, dengan menjaga ketahanan air, pangan, dan lingkungan. "Strategi ini kami identifikasi menurut prioritas lintas sektoral untuk mencapai efektivitas pembangunan," katanya.
Selain itu, Indonesia, katanya, juga perlu inovatif menciptakan pembiayaan agar dapat menarik investasi swasta dan asing. Tak ketinggalan, harus mampu mengadopsi digitalisasi dan teknologi.
Di sisi lain, ADB memproyeksikan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran minus 2,2 persen pada tahun ini. Lalu membaik jadi 4,5 persen pada tahun depan.
Kendati begitu, proyeksi ini sejatinya turun dari sebelumnya per September 2020. Sebelumnya, ADB meramalkan ekonomi Indonesia minus 1 persen pada 2020 dan 5,3 persen pada 2021.