Pemerintah belum memfinalkan jumlah penerima vaksin corona atau covid-19 kategori mandiri yang akan mendapat vaksin secara berbayar. Saat ini, perhitungan masih dilakukan.
"Yang mandiri masih terus dalam pembahasan. Sasarannya sudah ada, tapi masih dalam konfirmasi," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi Siti Nadia Tarmizi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/12).
Yang pasti, sambung Siti, distribusi vaksin covid-19 akan diberikan ke 107,2 juta orang. Masing-masing akan mendapat dua dosis vaksin, sehingga total kebutuhan vaksin mencapai 214,4 juta dosis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu ditambah dengan cadangan sekitar 15 persen, sehingga total mencapai 246,57 juta dosis. Dari estimasi ini, pemberian vaksin akan diprioritaskan untuk sejumlah kalangan.
"Yang pasti tenaga kesehatan dulu, nanti pemberi pelayanan publik, dan kelompok rentan juga, seperti yang tinggal di tempat kumuh dan padat, berada di zona berisiko, dan seterusnya," jelasnya.
Khusus untuk vaksin gratis, pemerintah akan juga berencana memberi vaksin kepada peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Pemberian vaksin kepada PBI yang tidak memiliki penyakit penyerta atau comorbid.
Kendati begitu, belum ada kepastian berapa jumlah peserta PBI yang bisa menerima vaksin secara gratis. Pasalnya, total peserta PBI sebenarnya mencapai 96,51 juta orang per November 2020.
Sementara manajemen BPJS Kesehatan juga belum bisa dimintai keterangan terkait rencana pemberian vaksin covid-19 dari pemerintah untuk peserta PBI. Hingga kini, perusahaan menunggu ketentuan resmi dari pemerintah.
Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin pernah memberikan estimasi kebutuhan vaksin covid-19 di Indonesia mencapai 246.575.051 dosis. Terdiri dari vaksin gratis dan mandiri.
Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin covid-19 sudah tiba di Indonesia sejak Minggu (6/12) malam. Vaksin didatangkan dari Sinovac, perusahaan farmasi China.
Disclaimer: Hingga saat ini, belum diketahui data keamanan dan efikasi (kemanjuran) dari uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac. Hal ini berbeda dari Pfizer yang telah mengeluarkan data efikasi yaitu 90 persen efektif, dan Moderna dengan klaim tingkat efektifitas hingga 94,5 persen.
Di Indonesia, uji klinis Vaksin Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran baru tuntas pada Mei 2021 dan laporan awal pada Januari 2021.