Gedung Putih Luncurkan Proposal Bantuan Corona Rp12.915 T

CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2020 12:40 WIB
Pemerintah AS mengajukan proposal bantuan ekonomi senilai US$916 miliar. Bantuan itu untuk pemerintah negara bagian, pelaku bisnis, sekolah, dan universitas.
Pemerintah AS mengajukan proposal bantuan ekonomi senilai US$916 miliar. Bantuan itu untuk pemerintah negara bagian, pelaku bisnis, sekolah, dan universitas. (Andrew H. Walker/Getty Images for City Harvest/AFP).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Amerika Serikat (AS) meluncurkan proposal stimulus senilai US$916 miliar atau sekitar Rp12.915 T (asumsi kurs Rp14.100 per dolar AS) pekan ini. Proposal tersebut adalah upaya terakhir pemerintah memecahkan kebuntuan pembahasan bantuan lanjutan untuk menghadapi dampak pandemi virus corona.

Melansir dari AFP, Rabu (9/12), rencana itu diumumkan oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. Ia menuturkan proposal tersebut meliputi dana bantuan untuk pemerintah negara bagian, pelaku bisnis, sekolah, dan universitas. Elemen-elemen bantuan itu menjadi poin penting dalam negosiasi Partai Demokrat dan Partai Republik.

Proposal dari Gedung Putih itu meluncur hanya dalam beberapa pekan sebelum Presiden AS Donald Trump menyerahkan kekuasaan kepada penerusnya, Presiden AS terpilih Joe Biden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berharap untuk mencapai kesepakatan, sehingga kami dapat memberikan bantuan ekonomi ini kepada pekerja, keluarga, dan pebisnis AS," kata Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

Proposal baru itu sedikit lebih besar dari kesepakatan sebelumnya yakni US$908 miliar. Mnuchin mengatakan dia telah meninjau proposal itu bersama Trump dan Pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell. Selanjutnya, ia menyerahkan paket itu kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Namun, proposal Gedung Putih itu memangkas proposal asuransi pengangguran, dari US$180 miliar menjadi US$40 miliar. Imbasnya, sejumlah pejabat dari Partai Demokrat menolaknya.

Penolakan Partai Demokrat sekali lagi menimbulkan ketidakpastian pada adopsi paket stimulus baru sebelum pelantikan Biden pada 20 Januari mendatang. Sementara itu, bantuan kepada negara bagian bagi jutaan masyarakat AS akan berakhir pada 26 Desember ini.

Seperti diketahui, Partai Demokrat dan Republik telah bernegosiasi selama berbulan-bulan tentang paket stimulus. Namun, belum kunjung melahirkan kesepakatan.

Sementara, sejumlah bisnis di AS terpaksa terhenti untuk menghentikan penyebaran virus corona. Tak hanya itu, puluhan juta orang kehilangan pekerjaannya.

Di sisi lain, ekonom tetap khawatir jika stimulus AS tak kunjung disepakati. Sebab, meski ekonomi menunjukkan tanda pemulihan, indikator itu bisa mereda karena kasus baru covid-19 terus bertambah bahkan mencapai rekor tertinggi di beberapa bagian

"Pandangan saya, dan saya pikir itu adalah pandangan yang dimiliki oleh semua orang, bahwa kita tidak dapat melanjutkan pemulihan ekonomi tanpa pengesahan stimulus" kata McConnell.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER