ASDP Taksir Penumpang Feri Nataru Anjlok 39,4 Persen

CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2020 19:16 WIB
ASDP memperkirakan jumlah penumpang kapal feri pada libur Nataru 2021 sebesar 2,1 juta penumpang atau turun 39,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.
ASDP memperkirakan jumlah penumpang kapal feri pada libur Nataru 2021 sebesar 2,1 juta penumpang atau turun 39,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi jumlah penumpang kapal laut atau feri pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru) sebesar 2,1 juta penumpang. Angka itu anjlok 39,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena pandemi virus corona.

Dari sisi trip atau perjalanan kapal, jumlahnya diperkirakan turun 12 persen menjadi 15.704 perjalanan.

Penurunan juga berpotensi terjadi pada jumlah kendaraan roda dua yang diangkut sebesar 38,4 persen menjadi 152.920. Sementara, kendaraan roda empat diprediksi turun menjadi 449.464 kendaraan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat average-nya selama pandemi, (penumpang) naik 12 persen dan kendaraan naik 17 persen dari rata-rata selama pandemi. Tapi kalau dilihat tahunan turun," ujar Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi dalam video conference bertajuk Layanan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2021, Senin (14/12).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat pengguna kapal feri menggunakan aplikasi Ferizy dalam membeli tiket selama libur Nataru.

"Saya imbau agar mereka yang berkeinginan untuk bepergian dengan menggunakan fasilitas penyeberangan ASDP kiranya memanfaatkan Ferizy secara maksimal. Ferizy saya pikir ini bisa disosialisasikan, begitu mudah cara memakainya," tuturnya.

Ia menilai banyak keuntungan yang bisa didapatkan masyarakat menggunakan Ferizy. Pertama, mengurangi kontak langsung antara petugas dengan penumpang untuk meminimalisir potensi penularan virus corona. Kedua, masyarakat memiliki waktu berangkat dan pulang yang lebih pasti tanpa harus menunggu kapan kapal akan datang.

"Kita tahu, kalau terjadi proses karena mereka harus mengantri di satu gerai, maka penumpukan semakin banyak," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER