Pangsa pasar investasi makin luas. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak orang yang melek investasi. Seiring dengan hal itu, pengelola investasi di Indonesia juga bertambah banyak.
Investasi adalah kegiatan menanam sejumlah modal, dengan tujuan memperoleh keuntungan berlipat di kemudian waktu. Jenis investasi itu sendiri sangat beragam. Misalnya di pasar modal, ada manajer investasi, sekuritas, dan lain-lain.
Yang tak boleh diabaikan, harus berhati-hati memilih perusahaan pengelola investasi. IFG sebagai holding BUMN di sektor keuangan diketahui memayungi lima BUMN dan anak perusahaan di bidang asuransi, seperti PT Askrindo, PT Jasa Raharja, Jamkrindo, Asuransi Jasindo, dan IFG Life.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, IFG juga menaungi enam perusahaan pengelola investasi, masing-masing adalah PT Bahana TCW Investment Management selaku manajer investasi; PT Bahana Kapital Investa dalam hal investasi; dan PT Bahana Sekuritas sebagai penjaminan dan perdagangan efek.
Kemudian pada sektor manajemen properti, ada PT Graha Niaga Tata Utama; PT Bahana Artha Ventura selaku perusahaan modal ventura; serta PT Bahana Mitra Investa, perusahaan investasi dan jasa keuangan.
Bergabung dengan IFG membawa perubahan bagi Bahana. Hal itu terlihat dari raihan pendapatan yang meningkat dari Rp127 miliar per Maret 2020 menjadi Rp4,2 triliun, dengan laba bersih dari Rp19 miliar meningkat jadi Rp536 miliar.
Dari data yang sama, total aset Bahana senilai Rp4,7 triliun dengan total ekuitas sebesar Rp1,3 triliun pada bulan yang sama tercatat mengalami perkembangan pesat. Total aset kini mencapai Rp72,5 triliun, dengan total ekuitas sebesar Rp36,7 triliun.
Hal tersebut menandakan bahwa entitas bisnis pengelolaan investasi di bawah IFG relatif kuat dan sehat. Pemerintah pun mempercayai PT Bahana Artha Ventura untuk menjadi penyalur program pembiayaan ultra mikro kepada pelaku usaha melalui 44 koperasi simpan pinjam.
Keputusan itu diambil berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 95/PMK.05/2018, serta Nota Kesepahaman antara Pusat Investasi Pemerintah dengan PT Bahana Artha Ventura pada 2017 silam.
(rea)