Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan utak-atik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dilakukan pemerintah demi pemenuhan anggaran penanganan pandemi virus corona atau covid-19 tidak akan membuatnya berkompromi dengan integritasnya sebagai bendahara negara.
Ani, sapaan akrabnya, menyatakan pengelolaan fiskal pemerintah akan tetap dijaganya secara akuntabel dan transparan. Tujuannya agar setiap rupiah yang dianggarkan sampai ke masyarakat.
"Ini bukan waktu yang normal dan budget yang normal. Tapi ketika semuanya harus dipercepat, ini tidak berarti bahwa Anda bisa berkompromi dengan integritas saya. Akuntabilitas dan transparansi merupakan salah satu paket yang tidak lepas dari pengelolaan fiskal pemerintah," ungkap Ani di acara International Budget Partnership secara virtual, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Otak-atik APBN Demi Vaksin Corona Gratis |
Lebih lanjut, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu turut membagi jurus-jurus yang dilakukannya agar pengelolaan anggaran negara tetap akuntabel dan transparan. Kuncinya, sambung Ani, dengan mengomunikasikan anggaran secara terbuka kepada masyarakat.
Komunikasi ini tak hanya sebatas memberitahu apa saja program yang pemerintah siapkan di tengah pandemi. Namun, juga memberitahukan realisasi dari anggaran hingga jumlah terkecil.
Begitu juga dengan perhitungan defisit anggaran yang membengkak ke kisaran 6,32 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun ini. Padahal semula, defisit anggaran hanya dipatok di kisaran 1,7 persen dari PDB.
"Orang ingin tahu kenapa tiba-tiba kami meningkatkan defisit dalam jumlah yang begitu besar. Berapa banyak anggaran yang digunakan untuk membangun rumah sakit, berapa biaya untuk pasien, berapa untuk jaring pengaman, dan lainnya?" katanya.
Tak ketinggalan, pemerintah juga harus mengomunikasikan siapa saja yang berhak mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Semua ini, katanya, harus dijelaskan secara rinci by name, by address.
"Karena kepercayaan rakyat adalah hal yang penting," imbuhnya.
Untuk mengomunikasikan semua ini, sambungnya, pemerintah tidak hanya menggunakan saluran-saluran resmi, seperti situs resmi kementerian/lembaga. Namun, perkembangan teknologi sudah membuat penyebaran informasi bisa dilakukan melalui saluran apapun, termasuk yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu media sosial.
Hal ini pula yang digunakan Ani. Ia bahkan merelakan akun Instagram pribadinya untuk memberikan informasi dan penjelasan mengenai berbagai kebijakan pemerintah kepada masyarakat.
"Twitter adalah salah satu hal, tapi kita juga bisa menggunakan Instagram, Facebook. Anda tahu? Instagram pribadi saya, saya gunakan untuk menjelaskan itu, dan saya bisa melihat langsung tanggapannya," katanya.
Selain mengomunikasikan, Ani bilang ia juga melakukan pencegahan korupsi dan moral hazard di anggaran pemerintah dengan melakukan audit secara internal dan eksternal. Pemerintah juga melibatkan penegak hukum untuk menindak lebih lanjut.
"Sebagai menteri keuangan tentu Anda harus memastikan fiskal Anda tetap sehat dan menjaga kredibilitas dan kepercayaan dari orang-orang," pungkasnya.
(uli/agt)