Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Jumat (18/12) didorong aksi ambil untung (profit taking).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan koreksi bersifat jangka pendek dan merupakan akibat dari pertumbuhan signifikan yang terjadi akhir-akhir ini.
Di sisi lain, investor akan mencermati data pengangguran di Amerika Serikat dan menanti perkembangan dijalankannya stimulus untuk pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IHSG diprediksi melemah. Pergerakan saat ini masih berada dalam bullish channel namun diperkirakan akan ada koreksi jangka pendek," kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Jumat (18/12).
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 6.031-6.072 dan resistance 6.157-6.201.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut pergerakan IHSG terlihat berada dalam fase konsolidasi wajar, jika support level terdekat tidak dapat dipertahankan maka peluang konsolidasi dalam pergerakan IHSG semakin terbuka lebar.
Dia melihat potensi kenaikan sudah cukup terbatas. Sementara fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan indeks.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.911 dan resistance 6.178. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu BSDE, ASII, AKRA, SMGR, JSMR, CTRA, dan TBIG
Terpantau saham-saham utama Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,49 persen ke level 30.303, S&P 500 hijau 0,58 persen ke level 3.722, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,84 persen menjadi 12.764.