Presiden Jokowi resmi merombak atau melakukan reshuffle kabinet. Dalam perombakan tersebut, ia memutuskan untuk menunjuk Sakti Wahyu Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang tertangkap tangan KPK atas dugaan kasus suap izin ekspor benih lobster beberapa waktu lalu.
Penunjukan disampaikan langsung oleh Jokowi dalam jumpa pers yang dilakukan di Istana Negara, Selasa (22/12).
"Beliau sekarang ini pemegang jabatan di wamen pertahanan dan akan kita beri tanggung jawab untuk menjadi menteri kelautan dan perikanan," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu sebenarnya bukan orang baru di Kabinet Indonesia Maju. Sebelumnya ditunjuk sebagai Menteri KKP, ia merupakan wakil menteri pertahanan mendampingi Prabowo Subianto sejak akhir 2019 silam.
Di lingkungan Jokowi, ia juga bukan orang asing. Sebelum menjabat di lingkaran pemerintah, pria yang lahir di Semarang pada 3 November 1962 merupakan bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Meski pernah menjabat sebagai bendahara Partai Amanat Nasional (PAN), Trenggono lebih dikenal sebagai seorang pengusaha yang bergerak di penyediaan Menara Base Transceiver Station (BTS).
Akrab disapa 'Mas Treng', Trenggono merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Selepas kuliah, ia mengawali kariernya di PT Astra International Tbk.
Trenggono pada 1992 silam ditunjuk untuk menjabat sebagai General Manajer Manejemen Informasi dan Sistem PT Astra Internasional.
Setelah itu, Trenggono lantas memilih mundur dari Astra dan merintis bisnis sendiri di bidang telekomunikasi. Ia memutuskan untuk berbisnis sebagai pengusaha yang bergerak sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi menara BTS.