Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengaku akan belajar tentang laut usai didapuk Jokowi menjadi Menteri KP.
"Saya harus belajar tentang laut. Laut beserta isinya adalah anugerah untuk bisa memberi apabila kita kelola dengan baik," ujarnya usai pelantikan, Rabu (23/12).
Selain belajar, Sakti yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan mengatakan akan melakukan terobosan agar keberlangsungan ekosistem di kelautan bisa berjalan dengan baik dan tidak rusak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan di sisi lain, terobosan tersebut harus memberikan manfaat besar pada bangsa ini.
"Itu yang akan kami lakukan dalam waktu 1-2 bulan ke depan. Saya akan belajar semua masalah untuk evaluasi semua. Yang baik akan dilanjutkan, yang tidak baik kami hentikan," tegasnya.
Sakti ditunjuk Jokowi menjadi menteri kelautan dan perikanan usai Edhy Prabowo ditangkap KPK karena diduga terlibat dalam kasus suap perizinan ekspor benih lobster.
Setelah Edhy membuka lagi izin ekspornya, aktivitas ekspor benih lobster langsung naik. Catatan BPS menunjukkan nilai ekspor benih lobster (kode HS 03063110) per Juni 2020 mencapaiUS$112 ribu dengan volume 32 kilogram (kg).
Angkanya melonjak pada Juli 2020 menjadi US$3,66 juta dengan volume 1.388 kg. Benih lobster pada periode itu tercatat diekspor ke Vietnam.
Selanjutnya, nilai ekspor ke Vietnam semakin meningkat pada Agustus 2020 menjadi US$6,42 juta dan September 2020 tembus US$15,09 juta. Ekspor benih lobster juga dilakukan ke negara selain Vietnam.
Salah satunya, ekspor benih ke Taiwan senilai US$7.000 pada Agustus 2020 lalu . Lalu, ekspor benih lobster ke Hong Kong pada September 2020 senilai US$60.355.