Ooredoo QPSC dan CK Hutchison Holdings Limited telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait potensi menggabungkan atau merger bisnis telekomunikasi mereka yakni Indosat dan Hutchison 3 Indonesia.
Dalam keterangan resminya, Ooredoo sedang dalam tahap awal menilai potensi dari transaksi merger kedua perusahaan.
Masa eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Indosat dan Tri Dikabarkan Bakal Merger |
"Sebagai bagian dari strategi perusahaan kami, kami secara teratur meninjau prioritas strategis dan posisi pasar kami di semua operasi kami, dan kontribusinya terhadap Grup Ooredoo," ujar keterangan resmi, (28/12).
Ooredoo ingin menekankan bahwa tidak ada kesepakatan yang mengikat sehubungan dengan kemungkinan merger yang telah dibuat pada tanggal pengumuman ini.
Sebagai informasi, Ooredoo merupakan pemilih saham terbesar Indosat yakni 65 persen. Sementara CK Hutchison memiliki bisnis telekomunikasi di Indonesia melalui PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia).
Raksasa keuangan Hongkong CK Hutchison Holdings Ltd dikabarkan tengah melakukan pembicaraan lanjutan terkait merger bisnis operator telekomunikasi di Indonesia dengan Ooredoo QPSC, pemegang saham mayoritas PT Indosat Tbk (ISAT).
Sebelumnya, Ooredo memiliki sekitar 65 persen saham Indosat. Sementara CK Hutchison memiliki bisnis telekomunikasi di Indonesia melalui PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia).
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (22/12), berdasarkan keterangan sumber yang enggan disebutkan namanya, kesepakatan merger keduanya melibatkan penawaran saham dan uang tunai.
(age/agt)