Pemerintah Kaji Pakai Dana Abadi untuk Proyek Multi Years

CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2020 21:02 WIB
Kemenko Marves tengah mencari cara untuk memastikan kelanjutan proyek-proyek multi years di tengah keterbatasan anggaran pemerintah akibat covid-19.
Kemenko Marves tengah mencari cara untuk memastikan kelanjutan proyek-proyek multi years di tengah keterbatasan anggaran pemerintah akibat covid-19.Ilustrasi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Investasi (Kemenko Marves) tengah mencari cara untuk memastikan kelanjutan proyek-proyek multi years atau tahun jamak di tengah keterbatasan anggaran pemerintah akibat covid-19.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Ayodhia G L Kalake mengatakan salah satu yang tengah dipertimbangkan adalah penggunaan sovereign wealth fund atau SWF yang dikelola Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

"Untuk proyek-proyek yang multi years di tengah pandemi covid-19 ini memang kami carikan solusinya. Pemerintah berusaha dengan misalnya sovereign wealth fund ataupun dengan kredit finance yang bisa mengurangi beban APBN," ucapnya dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat Selasa (29/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, pemerintah terpaksa mengubah kontrak proyek-proyek infrastruktur dari yang semula single years menjadi multi years karena keterbatasan anggaran. Skema tersebut sengaja digunakan agar tak ada proyek infrastruktur yang mangkrak akibat penyebaran virus corona.

Namun, pemerintah tetap membutuhkan pendanaan ekstra di luar APBN mengingat besarnya alokasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk tahun depan.

Di luar persoalan anggaran, ungkap Ayodhia, pemerintah juga menjelaskan bahwa pembatasan sosial di beberapa wilayah membuat pemerintah kesulitan untuk merealisasikan program padat karya dan percepatan pembangunan infrastruktur.

"Dalam hal pelaksanaannya, terjadi pembatasan di sana-sini sehingga ini mengurangi ruang gerak dari pembangunan itu sendiri. Selain itu, juga para pekerja dibatasi sehingga memang ada dilema. Mau protokol kesehatan yang harus kami penuhi tapi program tetap berjalan," imbuhnya.

Ayodhia mengatakan pembangunan infrastruktur yang diprediksi terlambat akibat pandemi di antaranya tol Kunciran-Batu Ceper-Cengkareng serta tol untuk mendukung akses menuju Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara.

"Memang agak tersendat sedikit tetapi kami harapkan 2021 ini selesai. Apalagi kucuran anggarannya sekitar Rp417 miliar sudah disiapkan. Kami  harapkan bisa mengatasi hal tersebut dan kami harapkan tentunya bisa mengatasi pandemi ini dengan upaya yang dilakukan pemerintah," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER