Perum Bulog Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) mengakui realisasi penyerapan beras produksi petani selama musim panen 2020 di daerah itu tidak mencapai target yang ditetapkan. Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Provinsi Sulteng Basirun membenarkan pengadaan beras untuk kebutuhan stok nasional di daerah ini pada musim panen 2020 tidak memenuhi target yang ditetapkan.
Realisasi akhir Bulog Sulteng hanya berhasil menyerap beras petani sebanyak 18.614 ton atau sekitar 93 persen dari target 20.000 ton. Dikutip dari Antara, menurut Basirun meski tidak mencapai target, namun terbilang cukup menggembirakan sebab bisa mencapai 93 persen.
Apalagi di tengah masa pandemi covid-19 dan juga dampak dari bencana alam gempa 2018. Ada beberapa faktor penyebab tidak tercapainya target pengadaan beras di Sulteng, lanjut dia, antara lain harga beras di tingkat produsen atau penggilingan padi cukup tinggi dan harga di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Bulog membeli beras petani dengan standar mutu yang sudah ditentukan dengan harga Rp8.300 per kg. Sementara harga beras di tingkat petani bervariasi antara Rp8.500-Rp9.000/kg.
Selain masalah harga, juga dampak dari bencana alam gempa 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018 menyebabkan lahan pertanian seluas 7.000-an hektare di Kabupaten Sigi mengalami kerusakan dan tidak bisa diolah selama dua tahun terakhir ini.
Padahal, kata Basirun, Sigi sebelumnya termasuk daerah penghasil beras di Sulteng dan setiap tahunnya memberikan kontribusi dalam kegiatan pengadaan beras stok nasional di provinsi itu.
Hingga kini jaringan irigasi yang rusak karena diterjang gempa dan likuefaksi di Kabupaten Sigi, terutama di empat wilayah yakni Kecamatan Gumbasa, Dolo, Tanambulava dan Biromaru masih dalam tahap perbaikan kembali oleh Kementerian PUPR.
Basirun memaparkan pihaknya sangat berharap pekerjaan perbaikan irigasi berjalan lancar dan bisa selesai sesuai waktu yang ditetapkan sehingga petani dapat mengolah sawahnya kembali. Menyinggung soal target pengadaan beras untuk MP 2021. Basirun mengatakan belum ditetapkan.
"Kami belum tahu berapa target pengadaan beras MP 2021 ini," ujarnya.